Foto: Massa Warga Madura Tolak Swab Antigen di Suramadu

21 Juni 2021 16:11 WIB
·
waktu baca 1 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 14:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Madura menggelar unjuk rasa terkait tes antigen di Jembatan Suramadu. Foto: Dok. Ahmad Annur
zoom-in-whitePerbesar
Warga Madura menggelar unjuk rasa terkait tes antigen di Jembatan Suramadu. Foto: Dok. Ahmad Annur
ADVERTISEMENT
Sejumlah warga Madura melakukan unjuk rasa dari Suramadu hingga Surabaya, Jawa Timur, pada Senin (21/6). Mereka menuntut kebijakan tes antigen bagi pengendara yang melintasi Jembatan Suramadu dihentikan.
ADVERTISEMENT
Dalam foto-foto yang diterima kumparan, sejumlah massa mengendarai sepeda motor untuk menyampaikan aspirasinya. Sejumlah orang tampak menggunakan masker dan helm.
Warga Madura menggelar unjuk rasa terkair tes antigen di Jembatan Suramadu. Foto: Dok. Ahmad Annur
Kemudian ada juga yang naik sebuah truk berwarna kuning. Dari kendaraan truk itu, seorang orator menyampaikan keberatannya terkait kebijakan tes antigen di Jembatan Suramadu.
"Saya tidak terima. Karena apa? Saya tiap hari lewat di sini. Tiap dua hari saya di-swab," ujar orator dalam video yang diterima kumparan.
Massa mengawali unjuk raja di Jembatan Suramadu. Mereka kemudian berkendara ke Surabaya. Ada sejumlah orang yang mengibarkan bendera Merah Putih dalam rombongan itu.
Warga Madura menggelar unjuk rasa terkair tes antigen di Jembatan Suramadu. Foto: Dok. Ahmad Annur
Salah satu titik yang disinggahi massa adalah kantor Bali Kota Pemerintah Kota Surabaya. Massa berbaris untuk menyampaikan pendapatnya terkait swab antigen.
ADVERTISEMENT
Di belakang warga, tampak sejumlah polisi yang berjaga-jaga. Mereka berseragam dengan masker dan topi.
Warga Madura menggelar unjuk rasa terkair tes antigen di Jembatan Suramadu. Foto: Dok. Ahmad Annur
Salah satu perwakilan dari Koalisi Masyarakat Madura Bersatu, Ahmad Annur, mengatakan massa berangkat dari Suramadu sekitar pukul 09.00 WIB.
"[Aspirasinya] ini hentikan swab antigen," ujar Ahmad kepada kumparan, Senin (21/6).
Koalisi Masyarakat Madura Bersatu menilai kebijakan penanganan corona harus bersifat kolaboratif. Sebab, kasus corona tidak hanya terjadi di Bangkalan dan Surabaya.
Hingga berita ini dinaikkan, massa tengah dalam perjalanan ke Suramadu.
"Udah pulang ke [Pulau] Madura," pungkas Ahmad.