Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
ADVERTISEMENT
Kuil Buddha Wat Chak Daeng di selatan Bangkok, Thailand , mendaur ulang limbah botol plastik menjadi bahan baku pembuatan jubah yang digunakan para biksu.
ADVERTISEMENT
Sebelum menjadi kain, botol-botol plastik didaur ulang menjadi serat polyester. Kuil Wat Chak Daeng menjadi percontohan kuil yang mendaur ulang limbah plastik di Thailand.
Selama dua tahun, kuil ini telah menghancurkan 40 ton lebih limbah botol plastik . Mereka lakukan itu untuk mengurangi limbah plastik yang masuk ke aliran Sungai Chao Phraya yang nantinya akan bermuara ke Teluk Thailand di Samudera Pasifik Barat.
Kepala biara di Provinsi Samut Prakan, Phra Maha Pranom Dhammalankaro mengatakan yang dilakukannya merupakan salah satu cara mempraktikkan ajaran Buddha.
"Saya mempraktikkan ajaran Budha, yang juga sejalan dengan penyelesaian krisis global," Kata Phra Maha Pranom Dhammalankaro .
Menurut laporan Ocean Conservancy yang berbasis di Amerika Serikat, Thailand merupakan negara kelima penyumbang limbah plastik terbanyak di lautan.
Kuil ini telah menghasilkan setidaknya 800 set jubah. Setiap satu set jubah dijual mulai dari 2.000 baht hingga 5.000 baht atau sekitar Rp 870 ribu hingga Rp 2,1 Juta rupiah.
ADVERTISEMENT
Uang itu digunakan untuk mendanai program ini dan membayar upah kepada pemilah sampah yang sebagian dari mereka adalah ibu rumah tangga, pensiunan, hingga orang berkebutuhan khusus.