Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Foto: Melihat JLNT Casablanca yang Ditolak Jadi Rute Event Bersepeda
16 April 2025 11:02 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Pemandangan Jalan Layang Non Tol (JLNT) Casablanca di Jakarta Selatan, Rabu (16/4/2025).
ADVERTISEMENT
JLNT ini menghubungkan Tanah Abang dan Kampung Melayu, bertujuan untuk memecah kemacetan. JLNT ini memiliki ketinggian hingga 18 meter sehingga terlarang bagi motor roda dua — tapi masih banyak yang membandel.
JLNT Casablanca mencuat belakangan ini setelah Koalisi Mobilitas Berkelanjutan yang terdiri dari Road Safety Association, Bike to Work Indonesia, Koalisi Pejalan Kaki, dan KPBB menolak penggunaan Jalan Layang Non Tol (JLNT) Casablanca sebagai rute acara EJ Sport SilaturahRide yang akan digelar pada Sabtu, 19 April 2025.
Mereka menyampaikan penolakan melalui akun Instagram @b2w_indonesia pada Selasa (15/4), dengan alasan rute tersebut melanggar aturan hukum karena JLNT Casablanca tidak boleh dilintasi kendaraan roda dua, termasuk sepeda.
Ketua Komunitas Bike to Work, Ahmad Syafrudin, mengkritik keras pemilihan rute yang dianggap berbahaya. Menurutnya, JLNT Casablanca tidak dirancang untuk kendaraan roda dua.
ADVERTISEMENT
“JLNT itu hazard untuk roda dua (sepeda maupun sepeda motor) karena potensi kendaraan bermotor speed tinggi, tak ada pembatas jalur, tak ada exit emergency untuk evakuasi dan lain-lain; karena memang didesain bukan untuk roda dua,” kata Ahmad kepada kumparan, Selasa (15/4).
Acara sepeda santai sejauh 40 km itu dijadwalkan dimulai dan berakhir di Balai Kota DKI Jakarta, dengan peserta berkumpul sejak pukul 05.45 WIB dan bersepeda bersama Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung.
Koalisi juga menyoroti kurangnya partisipasi komunitas dalam penyusunan rute acara, yang dinilai bertentangan dengan semangat mobilitas berkelanjutan.