Foto: Melihat Momen Buka Puasa para Penyintas Banjir

Senja di Pejaten Timur terasa sendu. Di tengah gelapnya langit dan sisa-sisa genangan air, sekelompok warga yang terdampak banjir berkumpul di pinggir Jalan Masjid Al Makmur. Mereka, yang sebagian berasal dari RT 17 dan 18, menunggu waktu berbuka puasa dengan kesabaran yang tak tergoyahkan.

Tak ada meja makan yang nyaman atau hidangan berlimpah. Hanya tikar seadanya yang digelar di depan kios-kios atau rumah warga yang masih kering. Namun, kehangatan terlihat di wajah mereka, senyum kecil, obrolan ringan, dan tatapan penuh harapan.

Saat azan Maghrib berkumandang, suasana hening sejenak. Dengan takjil sederhana, gorengan dan teh manis hangat, serta nasi bungkus mereka berbuka puasa dalam suasana yang gelap, tanpa penerangan yang memadai. Seteguk teh yang mengalir di tenggorokan seolah menjadi penguat di tengah ketidakpastian yang melingkupi hari-hari mereka.

Di kejauhan, langit semakin gelap, seakan turut menggambarkan beratnya situasi yang mereka hadapi. Namun, di balik itu semua, ada ketabahan yang tetap menyala. Ramadan ini mungkin berbeda bagi mereka, tetapi semangat untuk berbagi dan bertahan tak pernah pudar.

Suasana warga Pejaten Timur berbuka puasa saat rumahnya terendam banjir, Selasa (4/3/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan