Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Foto: Melihat Penampungan Anjing Cacat di Thailand yang Terancam Pandemi Corona
6 Februari 2021 7:44 WIB
![Sejumlah anjing anjing penyandang cacat dengan alat bantu saat berjalan-jalan setiap hari di The Man That Rescues Dogs Foundation, Chonburi, Thailand. Foto: Athit Perawongmetha/REUTERS](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1612545071/zp7cmyubvpn63x2w1cvx.jpg)
ADVERTISEMENT
Dengan ekor bergoyang-goyang, puluhan anjing disabilitas yang menggunakan alat bantu roda menopang kaki belakang mereka, berlari di sepanjang jalan saat melakukan olahraga harian.
ADVERTISEMENT
Sebagian besar dari anjing tersebut adalah korban kecelakaan. Mereka dirawat hingga sembuh di penampungan anjing yang berada di provinsi Chonburi, Thailand .
"Sepertinya mereka tidak tahu bahwa mereka memiliki disabilitas dan begitu diletakkan di kursi roda untuk pertama kalinya, rasanya seperti tidak ada kurva belajar," kata petugas penampungan Christopher Chidichimo.
Tempat penampungan yang dijalankan sebuah yayasan The Man That Rescues Dogs ini didirikan orang Swedia yang pindah ke Chonburi pada 2002. Saat itu dirinya sangat prihatin dengan kondisi anjing liar sehingga dia mulai merawat setelah bekerja.
Namun, masa depan tempat penampungan tersebut di ujung tanduk karena pandemi corona menyebabkan penurunan donasi hingga 40 persen dan memangkas jumlah pengunjung wisatawan mancanegara.
“Donasi sangat penting, dan relawan serta pengunjung sama pentingnya, karena mereka datang dan menyebarkan pesan kami,” kata Chidichimo, yang merupakan koordinator sponsorship di tempat penampungan.
ADVERTISEMENT
Tempat penampungan tersebut menghabiskan lebih dari USD 1.300 atau sekitar Rp 18 juta setiap hari untuk merawat lebih dari 600 anjing dan memberi makan 350 lebih anjing yang hidup di jalanan.
Para relawan merawat dan memberikan sesi fisioterapi kepada anjing-anjing yang lumpuh tersebut. Namun dana yang terbatas memaksanya untuk menunda program bulanan tersebut.
"Mereka ingin kita mengikatnya," kata pawang anjing Phanuphong Borphuak.
"Anjing-anjing tersebut berlari sangat cepat, kita manusia tidak bisa mengikuti mereka."
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona .