Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Sambil melantunkan doa-doa dengan kaki terendam air di sawah, para petani di oasis Al-Ahsa, Arab Saudi, bercerita telah menanam padi hassawi merah sejak beberapa generasi. Bahkan, jenis padi ini termasuk yang termahal di dunia.
ADVERTISEMENT
Wilayah al-Ahsa, di provinsi timur Arab Saudi terdaftar sebagai situs warisan dunia UNESCO pada 2018 karena terdapat oasis terbesar di dunia.
Daerah di Al-Ahsa, terdapat lebih dari 2 juta pohon palem dan memiliki mata air artesis, yang memungkinkan para petani untuk membudidayakan tanaman di daerah yang dikelilingi gurun.
"Al-Ahsa terkenal dengan pohon palemnya, yang kebanyakan orang tidak tahu bahwa kami menanam padi hassawi di daerah ini," kata seorang petani bernama Abdulhadi al-Salman.
Para petani mengatakan, beras hassawi memiliki harga yang sangat tinggi, yakni sekitar 25-30 riyal Saudi atau sekitar Rp 87 ribu-116 ribu per kilo.
Mengapa mahal? Karena nilai gizi beras ini tinggi dan bermanfaat bagi kesehatan orang-orang yang memakannya secara teratur.
Tetapi, bagi para petani, ini bukan hanya soal uang. Mereka menggambarkan perdagangan mereka sebagai sesuatu yang telah diturunkan kepada mereka dari kakek mereka. Dan kelak, akan mereka wariskan juga untuk melindungi anak-anak mereka.
ADVERTISEMENT
"Ini emas, ini kekayaan, ini anak-anak kami yang kami besarkan selama empat bulan. Kami melindunginya dan kemudian mewariskannya kepada generasi mendatang," kata al-Salman.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).