Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
ADVERTISEMENT
November menjadi bulan pengingat bagi warga Jerman. Tembok Berlin yang memisahkan antara Berlin Barat dan Berlin Timur itu diruntuhkan pada November 1989.
ADVERTISEMENT
Pemisahan tembok Berlin Barat dan Timur tidak terlepas pada perkembangan politik pasca Perang Dunia II di Eropa, usai runtuhnya kekuasaan Nazi Jerman pimpinan Adolf Hitler.
Setelah Nazi jatuh pada 1945, wilayah Jerman terbagi empat kekuatan sekutu yang sebelumnya berperang melawan tentara Hitler, yakni Amerika Serikat, Inggris, Perancis, dan Uni Soviet.
Hal tersebut yang membuat kedudukan Ibu Kota Jerman terbagi menjadi dua wilayah antara Berlin Timur dan Barat, setelah Soviet menolak usulan lewat perundingan The Big Three --Pemimpin Soviet, Joseph Stalin; Franklin D Roosevelt, Presiden AS; dan Wisnton Churchill, Perdana Menteri Inggris-- untuk merekonstruksi Jerman pasca perang.
Pada 1961, Walter Ulbritch, pemimpin Republik Demokratik Jerman atau Jerman Timur, membuat gagasan untuk membangun tembok, sebagai simbol menangkal kaum fasis dan kapitalis di Blok Barat.
ADVERTISEMENT
Tembok Berlin menjadi simbol Perang Dingin, antara Kapitalisme dari blok negara Barat dan Komunisme dari blok negara Timur.
ADVERTISEMENT
Setelah 28 tahun berdiri sebagai simbol pembatas ideologi, pada 9 November 1989 Tembok Berlin runtuh. Pemimpin Partai Komunis Jerman, Gunter Schabowski, mengumumkan warga Jerman Timur bebas melewati perbatasan.
Setahun pasca tembok runtuh, pada 1990, Jerman bersatu tanpa Barat dan Timur. Disusul pada Desember 1991, Uni Soviet ikut runtuh dan berubah menjadi Federasi Rusia.
Kini, warga Jerman sedang memperingati 30 tahun runtuhnya Tembok Berlin. Suasana meriah seperti kembang api pun ikut menyemarakkan acara peringatan tersebut.