Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
ADVERTISEMENT
Menggunakan snorkel dan sarung tangan pelindung, Pariama Hutasoit, seorang pelestari terumbu karang , menyelam ke perairan jernih di Pulau Bali, untuk mengambil plastik dari "bintang karang".
ADVERTISEMENT
Yayasan Nusa Dua telah memasang lebih dari 6.000 bintang karang dengan struktur baja berbentuk heksagonal dengan diameter sekitar satu meter. Bintang-bintang menjembatani celah di terumbu tempat karang mati, mendukung pertumbuhan kembali, seperti dikutip dari Reuters.
"Kami bertujuan untuk memasang sekitar 5.000 bintang karang selama lima tahun ke depan," kata Hutasoit, mantan karyawan World Wildlife Fund.
“Dan ke depan, kami juga jika memungkinkan ingin melakukan ekspansi ke luar Bali untuk restorasi terumbu karang," lanjutnya.
Kepulauan Indonesia menampung lebih dari 75% spesies karang dunia, banyak di antaranya menghadapi erosi dan pemutihan setiap tahun, menurut Inisiatif Segitiga Karang, sebuah proyek restorasi karang transnasional.
Hanya lebih dari setengah terumbu karang Bali yang dianggap dalam kondisi baik dengan 30% dalam kondisi buruk dan sisanya 15% dalam kondisi sangat buruk, menurut laporan tahun 2018 oleh Departemen Kelautan dan Perikanan Bali.
ADVERTISEMENT
Kerusakan telah dikaitkan dengan aktivitas manusia, termasuk penangkapan ikan yang merusak, pemanasan global, dan gelombang besar.