Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
ADVERTISEMENT
Kontingen Garuda Indobatt XXIII-N/Unifil sukses mencegah pertempuran antara tentara Israel dengan tentara Lebanon di perbatasan kedua negara.
ADVERTISEMENT
Peristiwa yang terjadi pada 2 Juni lalu. Dalam siaran pers Mabes TNI, Minggu (21/6), kedua pasukan itu sudah berhadapan dengan senjata lengkap di Area of Responsibility (AoR) Indobatt, wilayah TP 35 dan TP 36 Kompi Alpha.
Tentara Lebanon bersenjatakan peluncur granat anti-tank dan berhadapan dengan dua tank Markava milik Israel di selatan kota Al Adaysseh, Lebanon Selatan.
Melihat situasi itu, Komandan Kompi (Danki) Alpha Mayor Inf Handi Wibowo segera melaksanakan prosedur tetap sebagai pasukan misi perdamaian PBB .
Selanjutnya Danki Alpa melaporkan kejadian tersebut kepada Dansatgas dan menyiapkan Quick Reserve Team (QRT) yang berjumlah 23 personel untuk mengadang tank Markava milik Israel guna mencegah terjadinya pertikaian dengan tentara Lebanon.
Sementara Komandan Satgas Indobatt XXIII-N Letkol Inf Prasetyo Ari Wibowo, menyiapkan pasukan Battalion Mobile Reserve (BMR) terdiri dari 32 prajurit Kompi Delta, empat Panser Anoa buatan PT. Pindad, satu Armored Personnel Carrier (APC), satu Military Police (MP) dan dua Wanita TNI sebagai pasukan yang sewaktu-waktu siap digerakkan untuk membantu ke tempat kejadian.
Sedang informasi yang disampaikan oleh Liaison Branch bahwa tank Markava dan pasukan Israel sedang melakukan latihan militer di perbatasan Blue Line informasi dari Liaison Branch.
Namun dalam pantauan langsung di lapangan terlihat tank Markava telah menyeberang ke wilayah Lebanon dan melintasi pagar teknis itu sendiri. Seiring dengan itu pasukan Lebanon melakukan pergerakan untuk menghalau perbatasan dari tank Markava dan pasukan Israel.
ADVERTISEMENT
Prajurit Satgas TNI berusaha melakukan negosiasi. Terlihat dengan tenangnya seorang prajurit TNI mengibarkan bendera PBB sebagai tanda perdamaian.
Sedangkan senjata yang mereka bawa digantungkan di belakang, bahkan beberapa orang tidak menunjukkan senjatanya. Tindakan tersebut berhasil sehingga membuat ketegangan dan pertikaian yang terjadi dapat diselesaikan.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )
**
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.