Foto Monyet Dibunuh dan Dibuat Lelucon Bikin Publik Geram

25 Maret 2018 18:14 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Monyet di Sumatera dibunuh. (Foto: Instagram/@cat_lovers_in_the_world)
zoom-in-whitePerbesar
Monyet di Sumatera dibunuh. (Foto: Instagram/@cat_lovers_in_the_world)
ADVERTISEMENT
Foto seekor monyet hutan yang telah mati tersebar di media sosial dan membuat publik geram. Sebab, mulut bangkai monyet Sumatera itu dijejali rokok serta kepalanya dipasangi corong plastik berwarna biru.
ADVERTISEMENT
Tampak dua kayu panjang menembus leher monyet malang tersebut hingga tewas. Sementara itu, foto lain menunjukkan seorang pria berbaju merah membawa senapan tembak yang diduga sebagai pembunuh monyet hutan itu.
Potret mengenaskan itu diunggah oleh komunitas pecinta kucing yang tergabung dalam Cat Lovers in The World (CLOW) pada Minggu (25/3) melalui akun Instagram pribadinya @cat_lovers_in_the_world.
"Manusia paling kejam yang menyiksa monyet," ujar @cat_lovers_in_the_world dalam keterangan foto unggahannya itu.
Monyet di Sumatera dibunuh. (Foto: Instagram/@cat_lovers_in_the_world)
zoom-in-whitePerbesar
Monyet di Sumatera dibunuh. (Foto: Instagram/@cat_lovers_in_the_world)
Wahyu Winono, founder CLOW mengaku telah mengantongi data pelaku sekaligus pembunuh hewan tersebut.
"Saya sudah mengantongi data, nama, alamat si pelaku. Dan kasus ini akan kami lanjutkan dan laporan ke pihak kepolisian di Medan," ujar Wahyu saat dihubungi kumparan (kumparan.com) pada Minggu (25/3).
ADVERTISEMENT
Menurut Wahyu, apa yang dilakukan si pelaku merupakan tindakan penyiksaan hewan. Terlebih, setelah dibunuh, monyet tersebut sengaja difoto dan 'didandani' dengan rokok dan corong untuk dipertontonkan di media sosial.
"Dan yang bikin kami geram adalah monyet yang sudah dibunuh dipertontonkan secara tidak layak. Dengan rokok yang dimasukan ke dalam mulut, itu kan supaya diolok-olok. Lebih lagi, membunuhnya menggunakan senjata tajam yang ditusukan ke bagian leher. Itu kan menyalahi aturan, itu termasuk tindakan kekerasan yang tidak layak dan tidak boleh," kata Wahyu.
Diketahui, pelaku masih berstatus pelajar dan peristiwa tersebut terjadi di Padang Lawas, Medan, Sumatera Utara.
Meski telah mengantongi identitas pelaku, Wahyu enggan menyebutkan secara lengkap data-data pelaku karena khawatir akan kabur dan mempersulit proses penangkapan.
ADVERTISEMENT
"Saya akan berangkat ke Medan hari Selasa dan langsung mengusut ke Medan dan melakukan penyergapan bersama polisi setempat," kata Wahyu.