Foto: Pabrik Bir di Jerman yang Terdampak Pandemi Corona

10 Februari 2021 16:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Karyawan bekerja di tempat pembuatan bir Heller yang dikelola keluarga kecil di Cologne, Jerman, Selasa (9/2). Foto: Martin Meissner/AP Photo
zoom-in-whitePerbesar
Karyawan bekerja di tempat pembuatan bir Heller yang dikelola keluarga kecil di Cologne, Jerman, Selasa (9/2). Foto: Martin Meissner/AP Photo
ADVERTISEMENT
Penutupan bar akibat lockdown virus corona membuat sebuah pabrik pembuatan bir organik di Cologne, Jerman, harus mencari jalan keluar untuk bertahan di tengah pandemi.
ADVERTISEMENT
Dilansir dari AP, data resmi yang dirilis pekan lalu menunjukkan penjualan bir di Jerman turun 5,5% tahun lalu menjadi 8,7 miliar liter (2,3 miliar galon), penurunan yang didorong oleh penutupan akibat pembatasan virus corona.
Bar dan restoran Jerman ditutup sejak Maret hingga Mei, dan telah ditutup lagi sejak awal November 2020 sebagai bagian dari lockdown kedua negara itu. Acara dan festival besar di mana bir dalam jumlah besar biasanya dikonsumsi juga telah dibatalkan.
Karyawan bekerja di tempat pembuatan bir Heller yang dikelola keluarga kecil di Cologne, Jerman, Selasa (9/2). Foto: Martin Meissner/AP Photo
Penguncian rencananya akan berakhir pada 14 Februari mendatang, tetapi pemerintah bisa saja melakukan perpanjangan, yang tentu saja semakin mengganggu penjualan bir.
Marc-Oliver Huhnholz, juru bicara German Brewers Association, mengatakan bahwa negara tersebut memiliki lebih dari 1.500 pabrik bir, termasuk lebih dari 1.000 pabrik kecil “yang sangat kuat dalam industri katering. Jadi mereka menjual bir di bar dan restoran mereka, dan mereka, tentu saja, sangat terpengaruh.”
ADVERTISEMENT
Seperti Brauerei Heller, tempat pembuatan bir organik berusia hampir 30 tahun yang juga terkena dampak pandemi.
“Tidak tahu seberapa jauh dan seberapa baik kita dapat melanjutkan seperti ini. Pendapatan turun 40% pada tahun normal pada tahun 2020, dan tanpa bantuan kami tidak akan bertahan sama sekali," kata CEO Anna Heller.
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.