Foto: Perjalanan Tenun Songke Manggarai, NTT

26 Juni 2021 21:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 14:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah mama bersantai di Rumah Tenun Kelompok Dahlia, Desa Lembor, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Foto: Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah mama bersantai di Rumah Tenun Kelompok Dahlia, Desa Lembor, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Foto: Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Matahari mulai merangkak naik. Semerbak harum kopi dan pisang rebus menghangatkan percakapan sejumlah Mama di rumah tenun kelompok dahlia, Desa Lembor, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
ADVERTISEMENT
Puluhan penenun itu dengan sangat piawai sedang memainkan jemarinya membuat tenun khas Manggarai atau sering disebut Songke.
Seorang wanita lanjut usia yang akrab disapa mama Viktoria nampak serius memastikan agar benang tidak menggumpal. Dengan tubuh yang terbalut kain tenun songke, Viktoria dan penenun lainnya mengurai benang yang akan diberikan pewarna alami.
Sejumlah mama mengurai benang di Rumah Tenun Kelompok Dahlia, Desa Lembor, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Foto: Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTO
Rebusan air kayu nangka mengubah benang putih menjadi benang kuning, sedangkan formulasi celupan mahoni menghasilkan calon serat tenun berwarna cokelat.
Jemari para Mama menyisipkan helai demi helai benang, menenunnya menjadi kain songke bermotif khas Manggarai yaitu mata manuk. Warna lembut tidak mencolok adalah ciri khas kain songke dengan pewarna alami.
Pengrajin menyiapkan pewarna alami di Rumah Tenun Kelompok Dahlia, Desa Lembor, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Foto: Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTO
Kain songke yang sudah selesai itu, beberapa sudah siap diambil pemesan. Sebagian ada juga yang dipajang di etalase.
ADVERTISEMENT
Salah satu pemesan, Candy Mayangsari yang merupakan pemilik UMKM dan kriya, meneruskan perjalanan kain para Mama Kelompok Dahlia itu kepada pelanggan. Di sebuah toko mungil miliknya di Labuan Bajo, Candy menata dan memamerkan kain songke serta aneka pernik beraksen tenun.
Pengrajin menenun benang untuk dijadikan kain songke di Rumah Tenun Kelompok Dahlia, Desa Lembor, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Foto: Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTO
Produk songke dipajang juga di etalase virtual. Lokapasar menjadi jalan mengenalkan hasil tenunan para mama kepada para pembeli di tempat yang lebih jauh dan lebih luas hingga ke mancanegara.
Program digitalisasi UMKM ini sejalan dengan langkah pemerintah melalui program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia yang mendorong pelaku UMKM bergabung ke ekosistem digital untuk membantu kelangsungan bisnis mereka.
Pemerintah menargetkan ada 30 juta UMKM, atau sekitar 50 persen dari populasi, yang bergabung ke ekosistem digital pada 2024 nanti.
ADVERTISEMENT
***