Foto: Persemayaman Prof Gede, Dekan Fapet UGM yang Kecelakaan di Cipali

4 November 2021 18:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jenazah Dekan Fakultas Peternakan UGM Prof I Gede Suparta Budisatria disemayamkan di Balairung UGM, Kamis (4/11) sore. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Jenazah Dekan Fakultas Peternakan UGM Prof I Gede Suparta Budisatria disemayamkan di Balairung UGM, Kamis (4/11) sore. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Suasana sedih menyelimuti civitas akademika UGM ketika jenazah Dekan Fakultas Peternakan UGM Prof I Gede Suparta Budisatria (53) tiba di Balairung UGM, Kamis (4/11) sore.
ADVERTISEMENT
Prof Gede meninggal dunia setelah mobil yang ditumpanginya mengalami kecelakaan di Tol Cipali-Cikampek KM 113 pada Kamis (4/11) dini hari.
Jenazah Dekan Fakultas Peternakan UGM Prof I Gede Suparta Budisatria disemayamkan di Balairung UGM, Kamis (4/11) sore. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
"Saya kan Rektor, Pak Gede itu sebelumnya wakil dekan. Saya cukup dekat karena beliau itu orangnya supel, kemudian suka bergaul, ramah," kata Rektor UGM Panut Mulyono di lokasi, Kamis (4/11).
Jenazah Dekan Fakultas Peternakan UGM Prof I Gede Suparta Budisatria disemayamkan di Balairung UGM, Kamis (4/11) sore. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Panut menceritakan, Prof Gede yang baru dilantik menjadi dekan pada 8 Oktober lalu ini merupakan orang yang gemar bernyanyi.
Jenazah Dekan Fakultas Peternakan UGM Prof I Gede Suparta Budisatria disemayamkan di Balairung UGM, Kamis (4/11) sore. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
"Ingat betul ketika kami raker di Semarang, beliau nyanyi lagunya Ari Lasso yang Arti Cinta. Suaranya bagus, bening," katanya.
Jenazah Dekan Fakultas Peternakan UGM Prof I Gede Suparta Budisatria disemayamkan di Balairung UGM, Kamis (4/11) sore. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
"Hari Sabtu kemarin kami ada acara keakraban dewan guru besar di lembah ada nyanyinya, beliau nyanyi lagu Hatimu Hatiku," beber Panut.
ADVERTISEMENT
Prof Gede pergi ke Jakarta untuk mengurus visa bersama Prof Ali Agus dan Dr Chusnul Hanim, keduanya dosen Fakultas Peternakan dan merupakan pasutri, serta satu pengemudi bernama Jumari.
Penghormatan terakhir kepada Guru Besar UGM Prof dr Sri Kadarsih Soejono di Balairung UGM, Kamis (4/11). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Menurut rencana, Prof Gede akan berkunjung ke Belanda pada 22 November mendatang. Kunjungan ke luar negeri itu dalam rangka kerja sama UGM.
"Rencananya hari ini mau wawancara untuk visa. Mau ke Belanda. Di jalan kecelakaan. Pak Gede luka berat, meninggal," kata Panut.
Belanda bukan negara asing bagi Prof Gede. Gelar master dan doktornya diraihnya dari universitas di sana.
Panut menuturkan, dalam kecelakaan itu tiga orang lainnya, yaitu Prof Ali Agus, Dr Chusnul, dan Jumari menderita luka ringan dan tidak harus dirawat intensif di rumah sakit.
ADVERTISEMENT
"Kalau Pak Ali Agus dan Bu Chusnul itu dirawat di Jakarta atas permintaan keluarga. Tapi suasana [kondisi] bagus, saya dapat fotonya. Saat di Purwakarta pun sudah baik," katanya.
Panut mengatakan saat ini UGM tengah berduka. Sebelumnya pada Rabu (3/11) dua guru besar dari FK-KMK, yaitu Prof dr Sulchan Sofoewan (82) dan Prof dr Sri Kadarsih Soejono (84) meninggal akibat sakit karena usia tua.
"Singkatnya hari ini kami berduka karena tiga guru besar kami berpulang. Satu Pak Gede karena kecelakaan lalu lintas. Yang lain karena sakit," ujar Panut.