Foto: Seren Taun 2024, Wujud Syukur dan Harmoni Masyarakat Sunda di Kuningan

29 Juni 2024 17:29 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana perayaan syukur dan harmoni masyarakat Sunda di Kuningan, Jawa Barat, Sabtu (29/6). Foto: Dok. kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana perayaan syukur dan harmoni masyarakat Sunda di Kuningan, Jawa Barat, Sabtu (29/6). Foto: Dok. kumparan
ADVERTISEMENT
Seren Taun merupakan upacara adat tahunan masyarakat Sunda yang diadakan di Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Tahun ini, acara tersebut digelar pada Sabtu (29/6/2024).
ADVERTISEMENT
Upacara ini merupakan ungkapan syukur atas hasil panen tahun ini dan doa untuk panen yang lebih baik di tahun mendatang.

Prosesi dan Ritual

Seren Taun melibatkan berbagai ritual dan kegiatan budaya yang berlangsung selama tujuh hari. Prosesi dimulai dengan upacara "ngajayak" atau menjemput padi, diikuti dengan ritual seperti pesta dadung, malam kidung spiritual, dan puncaknya pada tanggal 22 Rayagung dengan penumbukan padi.
Padi dianggap sebagai simbol kemakmuran dan keberkahan bagi masyarakat Sunda.
Suasana perayaan syukur dan harmoni masyarakat Sunda di Kuningan, Jawa Barat, Sabtu (29/6). Foto: Dok. kumparan
Selain ritual utama, Seren Taun juga menampilkan seni dan budaya lokal, seperti arak-arakan hasil panen, tari-tarian tradisional, dan ziarah ke makam leluhur. Acara ini memperkuat identitas budaya serta menjadi simbol persatuan dan harmoni di antara masyarakat dengan berbagai latar belakang agama dan kepercayaan.
ADVERTISEMENT

Asal Usul dan Makna

Seren Taun berasal dari kata "seren" yang berarti menyerahkan dan "taun" yang berarti tahun, bermakna serah terima tahun yang lalu kepada tahun yang akan datang. Tradisi ini diyakini sudah berlangsung sejak masa Kerajaan Pajajaran dan terus dilestarikan hingga sekarang.

Sejarah dan Filosofi

Upacara ini mencerminkan filosofi agraris masyarakat Sunda yang menghormati dan mensyukuri hasil bumi. Ritualnya melibatkan aktivitas seperti penumbukan padi, pengiringan hasil bumi, dan berbagai bentuk seni tradisional, yang semuanya ditujukan untuk menghormati dewi padi, Nyi Pohaci Sanghyang Asri.

Pelaksanaan

Seren Taun dilaksanakan setiap tanggal 22 Rayagung, bulan terakhir dalam kalender Sunda. Dimulai dengan ziarah ke makam leluhur, diikuti dengan serangkaian ritual seperti "ngajayak" (menjemput padi), pesta dadung, malam kidung spiritual, dan puncaknya adalah penumbukan padi yang kemudian dibagikan kembali kepada masyarakat.
ADVERTISEMENT
Suasana perayaan syukur dan harmoni masyarakat Sunda di Kuningan, Jawa Barat, Sabtu (29/6). Foto: Dok. kumparan

Proses Upacara

Nilai Sosial dan Budaya

Seren Taun menjadi ajang untuk memperkuat persatuan dan keharmonisan di antara masyarakat dengan latar belakang agama dan kepercayaan yang berbeda. Upacara ini juga melestarikan berbagai bentuk seni dan budaya tradisional Sunda, seperti tari-tarian, musik, dan ritual adat yang kaya nilai filosofi dan historis.
Seren Taun adalah tradisi yang terus hidup dan berkembang, menjadi simbol kebersamaan dan kebanggaan masyarakat Sunda, serta memperkaya keragaman budaya Indonesia.
ADVERTISEMENT
Berikut potret tradisi ini:
Suasana perayaan syukur dan harmoni masyarakat Sunda di Kuningan, Jawa Barat, Sabtu (29/6). Foto: Dok. kumparan
Suasana perayaan syukur dan harmoni masyarakat Sunda di Kuningan, Jawa Barat, Sabtu (29/6). Foto: Dok. kumparan
Suasana perayaan syukur dan harmoni masyarakat Sunda di Kuningan, Jawa Barat, Sabtu (29/6). Foto: Dok. kumparan
Suasana perayaan syukur dan harmoni masyarakat Sunda di Kuningan, Jawa Barat, Sabtu (29/6). Foto: Dok. kumparan
Suasana perayaan syukur dan harmoni masyarakat Sunda di Kuningan, Jawa Barat, Sabtu (29/6). Foto: Dok. kumparan
Suasana perayaan syukur dan harmoni masyarakat Sunda di Kuningan, Jawa Barat, Sabtu (29/6). Foto: Dok. kumparan
Suasana perayaan syukur dan harmoni masyarakat Sunda di Kuningan, Jawa Barat, Sabtu (29/6). Foto: Dok. kumparan