Foto: Sisa Lara Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Lembata-Adonara, NTT

13 April 2021 7:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sebuah gambar pemandangan alam tergeletak di antara puing rumah rusak akibat tanah longsor di Desa Nelelamadike, Ile Boleng, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Sebuah gambar pemandangan alam tergeletak di antara puing rumah rusak akibat tanah longsor di Desa Nelelamadike, Ile Boleng, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Sepekan banjir bandang dan tanah longsor telah berlalu di Pulau Lembata dan Pulau Adonara, Nusa Tenggara Timur (NTT).
ADVERTISEMENT
Bencana alam yang dipicu badai siklon tropis Seroja pada Minggu (4/4) lalu itu telah memporakporandakan sejumlah wilayah di dua pulau yang berada di timur Pulau Flores.
Sebuah pohon tumbang akibat tanah longsor di Desa Nelelamadike, Ile Boleng, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
Data terakhir pada Minggu (11/4), tidak kurang dari 119 orang kehilangan nyawa, puluhan orang hilang masih dalam pencarian, dan ratusan warga kehilangan tempat tinggalnya.
Selain itu, sejumlah jalan dan jembatan yang menjadi urat nadi perekonomian masyarakat yang berada di kaki Gunung Ile Boleng, Pulau Adonara dan Gunung Ile Ape, Pulau Lembata, pun terputus ikut terdampak bencana alam itu.
Sebuah sandal tertinggal di antara puing-puing rumah yang hancur akibat banjir bandang di Desa Weiburak, Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
Berbagai benda berserakan di sekitar permukiman yang dihantam banjir bandang dan tanah longsor menjadi penanda dahsyatnya bencana alam yang terjadi saat para penduduk lelap dalam tidur.
Pintu sebuah kedai kopi belepotan lumpur akibat banjir bandang di Weiwerang, Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
Meski tangisan telah kering, namun duka masih menyelimuti masyarakat yang terdampak. Solidaritas pun ditunjukkan oleh masyarakat yang terdampak, dari sekadar meliburkan diri dari segala kegiatan usaha hingga bergotong royong membantu penanganan pascabencana.
Sebuah kitab suci Alkitab bersama foto pemiliknya berada di antara puing-puing reruntuhan akibat tanah longsor di Desa Waematan, Ile Ape, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
Kini para warga penyintas menatap masa depan. Harapan untuk dapat segera direlokasi menjadi isi dalam doa mereka agar mereka dapat segera bangkit dalam lara akibat bencana.
ADVERTISEMENT
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.