Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Dua tahun lalu, tepatnya 23 Mei 2017, Kota Marawi, Filipina, dimasuki oleh kelompok bersenjata yang mengibarkan bendera hitam ISIS.
ADVERTISEMENT
Kelompok ISIS tersebut memicu gejolak dan peperangan selama lima bulan.
Setelah peperangan itu, bangunan-bangunan yang hancur itu direncanakan dibangun kembali. Namun, pemerintah Filipina tidak berharap pembangunan tersebut akan selesai sebelum akhir tahun 2021.
Penundaan tersebut mengakibatkan sekitar 100 ribu penduduk terdampar di kamp-kamp pengungsian kumuh.
Marawi sangat penting, karena merupakan kota mayoritas Muslim terbesar di selatan negara tersebut.
Akan tetapi, kota tersebut seakan-akan terkunci dengan lingkaran kemiskinan, serta aliran ekstremisme yang dibawa oleh kelompok separatis selama beberapa dekade.