Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Ketika banyak restoran di Jepang tutup dan orang-orang berdiam diri di rumah karena virus corona, tikus mulai bermunculan di jalanan. Para ahli menyebut tikus kehilangan sumber makanan dan mulai memperluas pencarian mereka ke jalan-jalan yang kini sepi dari manusia.
ADVERTISEMENT
Jepang sebenarnya tak melakukan lockdown dalam memerangi corona. Perdana Menteri Shinzo Abe memilih menerapkan status darurat atas pandemi tersebut.
Semula status darurat ini hanya mencakup 7 prefektur yakni Tokyo, Chiba, Saitama, Kanagawa, Osaka, Hyogo, dan Fukuoka. Namun, melihat penyebaran virus yang semakin meluas, status darurat diterapkan nasional.
Kebijakan ini memberikan lebih banyak dorongan agar warga tetap di rumah dan kegiatan perekonomian dihentikan sementara.
Pejabat kesehatan Kota Kitakyushu Takao Koezuka mengatakan bahwa sejauh ini, tidak ada peningkatan keluhan dari masyarakat tentang munculnya tikus di kota.
"Kita perlu melihat ini lebih mendasar untuk memahami situasi," kata Koezuka.
Tikus memang dapat membawa penyakit. Tetapi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat mengatakan tidak ada bukti bahwa hewan bisa menyebarkan virus corona.
ADVERTISEMENT
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.