Foto: Tradisi Ziarah Makam Terapung di Pesisir Demak

20 Mei 2021 16:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peziarah beristirahat seusai mengunjungi makam Simbah Kiai Abdullah Mudzakkir yang dijuluki 'Makam Terapung' di pesisir Desa Bedono, Sayung, Demak, Jawa Tengah, Kamis (20/5/2021). Foto: Aji Styawan/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Peziarah beristirahat seusai mengunjungi makam Simbah Kiai Abdullah Mudzakkir yang dijuluki 'Makam Terapung' di pesisir Desa Bedono, Sayung, Demak, Jawa Tengah, Kamis (20/5/2021). Foto: Aji Styawan/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Sejumlah peziarah beristirahat seusai mengunjungi makam Simbah Kiai Abdullah Mudzakkir yang dijuluki 'Makam Terapung' di pesisir Desa Bedono, Sayung, Demak, Jawa Tengah, Kamis (20/5).
ADVERTISEMENT
Peziarah yang datang dari dalam maupun luar Kabupaten Demak memanfaatkan tradisi “Syawalan” atau tujuh hari setelah Hari Raya Idul Fitri dengan berwisata religi.
Peziarah berjalan menuju makam Simbah Kiai Abdullah Mudzakkir yang dijuluki 'Makam Terapung' di pesisir Desa Bedono, Sayung, Demak, Jawa Tengah, Kamis (20/5/2021). Foto: Aji Styawan/Antara Foto
Simbah Kiai Abdullah Mudzakkir merupakan salah satu kiai penyebar agama Islam pada sekitar 1900-1950 di daerah setempat.
Makam tersebut dulunya berada daratan. Namun karena terus menerus terkena banjir rob air laut, lama kelamaan daratan itu mengalami abrasi sehingga keberadaan makam Mbah Mudzakkir berada di tengah laut. Meski begitu, peziarah menuju ke makam melewati jembatan kayu atau menyewa perahu.
*****
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.