Foto Viral, Ayah yang Rela Tidak Makan Demi Dua Putrinya

19 Maret 2017 18:24 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ryan Arebuabo dan kedua putrinya (Foto: Facebook/Jhunnel Sarajan)
Berbicara tentang orang tua adalah berbicara tentang kerelaan dan pengorbanan --apapun bentuknya dan risikonya-- bagi sang anak. Demi kebahagiaan anak, orang tua akan memberikan apapun untuk memenuhi setiap kebutuhan dan keinginannya, bahkan saat kondisi keuangan tengah dilanda krisis.
ADVERTISEMENT
Kalimat ini rasanya begitu sesuai untuk menggambarkan kondisi yang sedang dilalui oleh seorang Bapak dari Filipina yang menjadi orang tua tunggal bagi kedua anak perempuannya. Dalam sebuah foto yang viral di media sosial, sang Bapak terlihat tengah menemani kedua anaknya makan siang di sebuah gerai restoran cepat saji. Sang anak terlihat lahap dan menikmati suap demi suap ayam goreng.
Di samping mereka, sang ayah hanya memperhatikan kedua anaknya yang lahap, seakan menelan ludah. Ia tidak ikut menikmati ayam goreng, karena uangnya hanya cukup untuk membayar dua porsi ayam saja.
Foto tersebut menjadi viral setelah seorang pengunjung bernama Sarajan mengunggahnya di akun Facebook pribadinya. Dalam unggahannya, ia berkisah tentang kedalaman cinta sang ayah kepada anak-anaknya, hingga ia tak lagi memikirkan dirinya sendiri.
ADVERTISEMENT
Dilansir media Filipina, ABS-CBN, nama dari sang Ayah tersebut adalah Ryan Arebuabo. Ia hidup bersama kedua anak perempuannya di sebuah ruang kecil dan sempit berukuran tak lebih dari 4 meter kubik di Barangay 61, sebuah wilayah kumuh di Tondo, Manila.
Di salah satu sisi, foto usang kedua anaknya Rose May dan Rose Ann menggantung. Foto itu terus mengingatkan Arebuabo untuk tak lantas menyerah dengan keadaan dan akan terus membahagiakan kedua anaknya.
Semenjak penyakit stroke menyerangnya empat tahun lalu, kondisi kesehatan Arebuabo tak kunjung membaik. Ia tak pernah pergi untuk terapi, dan terakhir kali ia mengunjungi dokter adalah tiga tahun lalu. Penyakit yang menyerangnya itu membuat dirinya tak mampu lagi untuk bekerja secara rutin. Tubuhnya sering kali kejang, dan ada masa-masa di mana ia kesulitan berbicara.
ADVERTISEMENT
Karena kondisi kesehatan dan ekonomi yang buruk, sang istri pun lantas meninggalkannya.
Sempat beberapa kali ia berjuang untuk mempertahankan sang istri agar tidak pergi. Bahkan, ia berusaha untuk renovasi rumah mereka dan membeli televisi bekas untuk membuktikan bahwa ia masih bisa bertanggung jawab untuk menanggung kehidupan keluarganya.
Namun, sang istri tetap memilih untuk pergi. Arebuabo pun akhirnya hidup bertiga saja dengan anak-anaknya. Untuk memenuhi tanggung jawabnya, ia berjualan minuman dan mengandalkan subsidi pemerintah untuk membiayai sekolah anak dan menyediakan makanan di meja makan.
Pendapatan Arebuabo tak lebih dari 2,200 peso atau setara Rp 600 ribu per bulan. Setidaknya, ini cukup untuk kehidupan ia bersama kedua anaknya.
Kisah Arebuabo menggerakkan hati netizen Filipina untuk menggalang dana di Facebook. Reaksi positif berdatangan, sebagian ingin ikut menyumbang bagi kelangsungan pendidikan anak-anak Arebuabo, sementara yang lain berkomitmen mengobati penyakit lelaki itu.
ADVERTISEMENT
"Saya bisa memberikan pemeriksaan medis jantung khusus untuk ayah itu dan beasiswa untuk anak-anaknya," kata seorang netizen, Nena Galang.
Bagi Arebuabo, menjadi seorang ayah bukan hanya tentang menyediakan makanan di meja untuk keluarganya. Lebih besar lagi, ia mengemban tanggung jawab untuk turut menjaga dan mewujudkan mimpi anak-anaknya.
Arebuabo tak peduli jika uangnya tak cukup untuk memenuhi kebutuhannya. Bagi dirinya, pendidikan sang anaklah yang paling penting.
Melalui seluruh usahanya yang keras, ia ingin membuktikan pada istri dan dunia bahwa ia tetap bisa menjadi seorang ayah yang baik dan bertanggung jawab, walau ia memiliki penyakit stroke dan berjuang untuk keluar dari ambang kemiskinan.