FPI Tanggapi Survei Cyrus: Kami Tak Bertentangan dengan Pancasila

10 Agustus 2019 6:38 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengacara FPI,  Sugito Atmo Pawiro saat ditemui di Polda Metro Jaya. Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pengacara FPI, Sugito Atmo Pawiro saat ditemui di Polda Metro Jaya. Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan
ADVERTISEMENT
Front Pembela Islam (FPI) tak ambil pusing menanggapi hasil survei Cyrus Network yang menyatakan 4,8 persen masyarakat percaya FPI bertentangan dengan Pancasila. Kepala Divisi Advokasi FPI Sugito Atmo Prawiro menegaskan ormas di bawah pimpinan Habib Rizieq Syihab itu sejalan dengan dasar negara RI.
ADVERTISEMENT
"Ya, ini kan survei, ya, tapi secara faktual, kami tegas, FPI tak bertentangan dengan Pancasila," ujar Sugito kepada kumparan, Sabtu (9/8).
Sugito menegaskan pernyataannya sejalan dengan Rizieq Syihab. Sehingga, ia menilai, jika ada pihak yang merasa FPI bertentangan dengan Pancasila, mereka hanya melihat dari sisi luar FPI semata.
"Statement Habib Rizieq, tidak pernah mempermasalahkan hal itu, tesis beliau itu juga tentang Pancasila, Pengaruh Pancasila terhadap Penerapan Syariat Islam di Indonesia," tuturnya.
Sebelumnya, Managing Director Cyrus Network, Eko Dafid, menuturkan, FPI berada di urutan keempat ormas yang bertentangan dengan Pancasila. Eko menjelaskan, survei dilakukan tanpa menyebut sejumlah nama-nama ormas, hanya berdasarkan apa yang ada di pikiran para responden.
Survei cyrus terkait ormas yang dianggap bertentangan Pancasila. Foto: Dok. Cyrus Network
"Ada sekitar 4,8 persen masyarakat menilai FPI bertentangan dengan Pancasila. Urutan pertama ada ISIS sekitar 10,8 persen, kedua HTI 10,5 persen, ketiga PKI 10,3 persen," kata Eko di Hotel Ashley, Jakarta Pusat, Jumat (9/8).
ADVERTISEMENT
"Ini top of mind. Kita enggak beri pilihan ke publik. Tanpa kita sodorkan nama- nama lembaga ini," jelasnya.
Survei ini dilakukan pada tanggal 22 hingga28 Juli 2019 dengan melibatkan 1230 responden di 34 provinsi. Sementara, margin of errornya +/-3 persen.