Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Fraksi PDIP Tak Beri Sanksi Harvey yang Nonton Video Porno, Serahkan ke MKD
14 April 2022 13:29 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Sekretaris Fraksi PDIP DPR Bambang Wuryanto menegaskan partainya tak akan memberikan sanksi kepada Anggota DPR Fraksi PDIP Harvey Malaihollo yang kedapatan menonton video porno saat rapat di Gedung DPR. Pria yang akrab disapa Pacul itu mengatakan, Harvey tak sengaja menonton karena dikirim video itu oleh orang tak dikenal.
ADVERTISEMENT
"Fraksi mohon izin ini kan kesalahan yang manusiawi. Jadi kalau itu dianggap salah, tapi kan ini orang enggak sadar, bukanya. Enggak sadar membuka, kan apakah karena seperti ini kemudian diberi sanksi. Kalau fraksi sudah jelas tidak akan memberikan sanksi," kata Bambang Pacul di Gedung DPR, Senayan, Kamis (14/4).
Pacul mengatakan jika ada pihak yang menganggap Harvey melanggar etik, Fraksi PDIP menyerahkan sepenuhnya proses kepada Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR.
"Nah terhadap kawan kita subject ini tentu fraksi tidak akan memberi sanksi. Tapi kalau ada kawan-kawan itu harus disanksi Pak, misalnya itu perbuatan memalukan kita ngomong jujur siapa yang dirugikan?" ucapnya.
"Tapi kalau itu etika, maka biarlah MKD memberikan. Mahkamah Kehormatan Dewan itu adalah ranah etik," lanjut Ketua Komisi III DPR ini.
ADVERTISEMENT
Terkait desakan agar Harvey mundur, Pacul mengatakan Harvey yang merupakan penyanyi itu baru menjadi seorang anggota dewan selama 2 bulan sebagai pengganti antar waktu (PAW).
Ia pun berharap lebih baik seluruh pihak memaafkan Harvey karena tak sengaja menonton video tersebut.
"Subjek baru menjabat dua bulan sebagai anggota DPR, kan gitu. Jadi dinamika sebagai anggota DPR belum terlalu paham. Adinda sekalian, apakah dikau sekalian kurang bisa memberikan maaf? Gitu lho," kata dia.
"Kita sebagai anak bangsa, saya merasa hari ini ada seolah-olah tiada maaf bagimu. Kan begitu nih. Sudahlah biarlah ini pelajaran etik, biarlah MKD nanti mengambil keputusan. Kita ada mekanismenya, desak mendesak, sudahlah kurangi," tandas Pacul.