G7 Dukung Penuh Ukraina Hadapi Ancaman Baru dari Putin

22 September 2022 14:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara selama parade militer Hari Kemenangan ke-77 di Lapangan Merah, Moskow, Rusia, Senin (9/5/2022). Foto: Sputnik/Mikhail Metzel/Pool via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara selama parade militer Hari Kemenangan ke-77 di Lapangan Merah, Moskow, Rusia, Senin (9/5/2022). Foto: Sputnik/Mikhail Metzel/Pool via REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mobilisasi militer parsial dan ancaman senjata nuklir yang dilakukan oleh Rusia mendorong pemimpin negara anggota G7 berkomitmen mendukung Ukraina. Ancaman tersebut diungkap Presiden Rusia Vladimir Putin pada Rabu lalu.
ADVERTISEMENT
Pernyataan mengenai dukungan G7 dikemukakan oleh Kementerian Luar Negeri Jepang pada Rabu (21/9). Mereka menjelaskan menteri luar negeri kesepakatan kelompok negara G7 penguatan dukungan terhadap di Ukraina, dicapai pada pertemuan di New York.
Dikutip dari AFP, G7 secara khusus akan mendukung Ukraina dalam menghadapi ketahanan pangan dan energi yang sangat terpengaruh invasi Rusia.
Melalui pertemuan di New York, Menlu G7 kembali menekankan bahwa semua anggota PBB menolak penggunaan kekuatan militer penuh terhadap kedaulatan dan keutuhan wilayah negara lain.
Lebih lanjut, menlu G7 juga melihat bahwa referendum yang dilakukan oleh Rusia terhadap masyarakat di Ukraina merupakan referendum palsu.
Dikutip dari laman Federal Foreign Office Jerman, G7 tak cuma memberikan dukungan lebih ke Ukraina. Namun, mereka siap memberikan sanksi ekonomi hingga politik kepada Rusia.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, kelompok negara G7 telah bertemu di Jerman untuk berdiskusi mengenai cara mencegah krisis pangan yang dipicu perang pada Mei lalu. Pada kesempatan tersebut, Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian mengatakan G7 bersatu secara jangka panjang mendukung perjuangan Ukraina.
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell menilai perang Rusia-Ukraina telah memperkuat hubungan G7, untuk mempertahankan nilai demokrasi yang mereka anut.
“Ukraina yang membuat G7 lebih kuat lagi. Perjuangan kamilah yang mengembalikan kepercayaan pada G7 untuk memimpin, membentuk hubungan internasional dan melawan upaya rezim otoriter untuk mengalahkan demokrasi,” kata Borrel pada Jumat (13/5) dikutip oleh Reuters.
Dalam pertemuan Mei lalu, Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock menyoroti dampak perang yang berkembang di negara-negara miskin.
ADVERTISEMENT
“Kami sebagai negara demokrasi industri terkuat memiliki tanggung jawab khusus untuk membantu negara-negara miskin mengatasi tekanan pangan dan energi yang disebabkan oleh perang,” pungkasnya.
Penulis: Thalitha Yuristiana