Gabon Tunjuk Seorang Jenderal Jadi Pemimpin Pascakudeta

31 Agustus 2023 10:54 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jenderal Nguema diarak oleh pasukannya di jalan-jalan ibu kota Libreville.  Foto: REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Jenderal Nguema diarak oleh pasukannya di jalan-jalan ibu kota Libreville. Foto: REUTERS
ADVERTISEMENT
Militer yang membatalkan hasil pemilu dan merebut kekuasaan di Gabon melalui kudeta, telah menunjuk Jenderal Brice Oligui Nguema sebagai pemimpin transisi di negara kaya minyak itu.
ADVERTISEMENT
Penunjukan itu terjadi beberapa jam setelah militer menggulingkan pemerintahan Presiden Ali Bongo Ondimba, yang telah berkuasa di Gabon selama 14 tahun.
Dikutip dari BBC, penggulingan Bongo sekaligus mengakhiri dinasti politik keluarganya yang sudah menguasai negara itu selama 55 tahun.
Adapun pengumuman terjadinya kudeta militer ini disampaikan oleh sekelompok perwira militer yang disiarkan televisi lokal, pada Rabu (30/8).
Sembari membacakan pidato, seorang perwira mengatakan telah membubarkan seluruh institusi republik, menutup perbatasan untuk sementara, dan membatalkan hasil pemilu yang digelar beberapa hari sebelumnya.
Militer juga mengatakan telah menangkap Bongo beserta salah satu putranya, Noureddin Bongo Valentin, atas tuduhan pengkhianatan โ€” yang menjadikan mereka sebagai tahanan rumah.
ADVERTISEMENT
Beberapa jam kemudian, para jenderal militer pun bertemu guna membahas siapa yang akan menjadi pemimpin pemerintahan transisi berikutnya. Akhirnya, mereka memberikan suara bulat menunjuk Jenderal Nguema menduduki posisi itu.
Warga bertepuk tangan kepada anggota pasukan keamanan di distrik Plein Ciel Libreville setelah sekelompok perwira militer Gabon mengumumkan bahwa mereka mengakhiri rezim saat ini pada Rabu (30/8/2023). Foto: AFP
Nguema adalah mantan kepala pasukan pengawal presiden (Paspampres) di pemerintahan Bongo.
Dia sempat menjadi ajudan dari ayah Bongo yang sebelumnya telah menjadi Presiden Gabon selama 41 tahun, Omar Bongo Ondimba, sebelum akhirnya meninggal dunia pada 2009. Kursi kepresidenan Gabon kemudian diteruskan kepada sang anak, Bongo.
AFP melaporkan, seorang mantan rekan dekatnya mengungkapkan bahwa Nguema memiliki hubungan yang sangat akrab dengan Omar Bongo, menemaninya hingga ajal menjemput di sebuah rumah sakit di Spanyol.
Sementara di bawah pemerintahan Ali Bongo, Nguema pertama kali dipekerjakan sebagai atase militer di Kedutaan Besar Gabon di Maroko dan Senegal.
ADVERTISEMENT
Pada 2018, Nguema kemudian diangkat menjadi kepala intelijen di bawah naungan pasukan elite republik โ€” unit militer paling kuat di Gabon. Dia menggantikan posisi saudara tiri Ali Bongo, Frederic Bongo, sebelum akhirnya diangkat jabatan sebagai jenderal.
Warga di negara bekas jajahan Prancis ini menyambut baik penunjukan Nguema sebagai pemimpin baru mereka. Kerumunan orang di Ibu Kota Libreville turun ke jalanan, bahkan Nguema diarak dengan penuh suka cita oleh pasukannya.
Sebenarnya, sudah lama ada kebencian yang membara dari warga terhadap keluarga Bongo yang sudah mencengkeram kekuasaan selama 55 tahun lamanya.
Lamanya kepemimpinan Bongo beserta keluarganya tidak diiringi oleh kepuasan masyarakat, yang saat ini menghadapi krisis biaya hidup. "Awalnya saya takut, tetapi kemudian saya merasakan kegembiraan," kata salah seorang warga Libreville.
ADVERTISEMENT
"Saya takut karena menyadari bahwa saya hidup dalam sebuah kudeta, tetapi kegembiraannya adalah karena kami telah menunggu begitu lama agar rezim ini digulingkan," sambung dia.
Republik Gabon adalah sebuah negara berdaulat di pantai barat Afrika Tengah yang terletak di garis khatulistiwa dan berbatasan dengan Guinea Ekuatorial, Kamerun, Republik Kongo, dan Teluk Guinea. Negara ini memiliki luas sekitar 270.000 kilometer persegi.