Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Gaduh Penganiayaan Diplomat Nigeria: Berujung Damai, tapi Dubes Ditarik
13 Agustus 2021 6:11 WIB
·
waktu baca 5 menitADVERTISEMENT
Petugas Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Selatan melakukan penganiayaan terhadap seorang diplomat warga Nigeria pada Sabtu (7/8).
ADVERTISEMENT
Insiden ini mencuat ke muka publik setelah video rekaman pemukulan ini tersebar luas di jejaring sosial.
Pada Selasa (10/8), dalam siaran stasiun televisi lokal Channels Television, Menlu Geoffrey Onyeama mengecam tindakan petugas imigrasi Indonesia.
“Jadi, kami telah memutuskan untuk melakukan penarikan Duta Besar Nigeria di Jakarta sesegera mungkin untuk konsultasi, dan kami akan melakukan konsultasi pada tingkat tertinggi serta menentukan langkah selanjutnya, meliputi peninjauan hubungan kami dengan Indonesia,” ujar Onyeama.
“Kami juga meminta Pemerintah Indonesia untuk menjatuhkan sanksi yang pantas terhadap petugas-petugas imigrasi atas tindakan yang keterlaluan ini,” tutur dia.
Namun tidak lama setelah insiden itu viral, Ditjen Imigrasi Kemenkumham memberikan penjelasan kepada publik.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM RI DKI Jakarta, Ibnu Chuldun, mengatakan diplomat asal Nigeria tersebut yang bertindak arogan. Ibnu bahkan menyebut, diplomat tersebut sempat melakukan pemukulan terhadap petugas Imigrasi.
ADVERTISEMENT
"Justru WNA asal Nigeria itu yang melakukan pemukulan terhadap petugas kami saat dalam perjalanan ke kantor imigrasi. Yang bersangkutan dibawa ke kantor karena bersikap tidak kooperatif dengan menghardik petugas yang melakukan pemeriksaan dokumen dan malah menantang untuk ditahan," ujar Ibnu.
"Akibat pemukulan tersebut, salah satu petugas kami mengalami luka bengkak dan berdarah pada bagian bibir sebelah kiri dan ini bisa dibuktikan dari hasil visum yang dilakukan atas petugas kami. Setelah pemukulan itu, petugas kami lantas memegangi WNA tersebut. Jadi, yang terlihat di video itu justru petugas kami berusaha mencegah WNA asal Nigeria itu kembali melakukan kekerasan atau hal yang tidak diinginkan," katanya.
Kronologi Penganiayaan
Ibnu menjelaskan, kejadian bermula dari informasi yang diterima petugas mengenai adanya sekelompok warga negara asing yang diduga izin tinggalnya telah habis dan menginap di salah satu hotel di Jakarta Selatan.
ADVERTISEMENT
Petugas lalu mendatangi lokasi menginap para WNA itu karena mereka diduga berencana mengadakan sebuah pesta di hotel tersebut pada Sabtu sore.
Oleh pihak hotel, petugas diberi tahu bahwa para WNA tersebut telah check-out dan berpindah ke sebuah apartemen yang masih berlokasi di wilayah Jakarta Selatan. Petugas kemudian mendatangi apartemen tersebut dan mendapati seorang WNA di lobi apartemen.
"Ketika petugas menanyakan paspor dan identitas dirinya, WNA tersebut marah dan tidak mau menyerahkan dokumen tersebut. Dia juga sempat menghardik petugas dan malah menantang untuk ditahan. Karena dia tidak kooperatif akhirnya dibawa petugas ke kantor imigrasi," ujar Ibnu.
"Dalam perjalanan menuju kantor itulah yang bersangkutan melakukan pemukulan terhadap petugas kami sehingga harus dipegangi. Dia terus berteriak-teriak sepanjang perjalanan dan sampai di kantor imigrasi juga masih berteriak. Padahal, petugas tidak melakukan kekerasan kepadanya. Setelah ditanyai, barulah akhirnya dia mengaku sebagai diplomat dengan menyerahkan Kartu Diplomatik Kedutaan Nigeria,” ungkapnya.
Diplomat Nigeria Sempat Gigit Petugas Imigrasi dan Coba Pecahkan Kaca Mobi
Ibnu mengatakan, diplomat itulah yang lebih dulu menunjukkan sikap agresif terhadap petugas imigrasi Indonesia ketika akan dimintai keterangan. Kejadian yang melibatkan diplomat Nigeria dan petugas imigrasi terjadi akhir pekan lalu.
ADVERTISEMENT
Menurut Ibnu, diplomat Nigeria bernama Ibrahim itu dibawa ke Kantor Imigrasi Kelas 1 Non-TPI Jakarta Selatan setelah dirinya menolak untuk menunjukkan kartu identitas.
“Namun dalam perjalanan menuju Kantor Imigrasi Jakarta Selatan, karena tidak mendapat jawaban terkait ke Kantor Imigrasi mana yang bersangkutan akan dibawa, yang bersangkutan menunjukkan kegelisahan dan menunjukkan sikap yang agresif kepada petugas termasuk berteriak-teriak, menggigit, meronta, hingga menyikut petugas imigrasi kami,” papar Ibnu.
Sang diplomat juga mencoba untuk memecahkan kaca jendela mobil dengan menggunakan rokok elektrik yang ia rebut dari salah satu petugas imigrasi.
Ibnu berharap klarifikasi yang disampaikan pihaknya ini bisa menjernihkan berbagai tudingan. Ia menyebut permasalahan sudah diselesaikan secara kekeluargaan setelah Duta Besar Nigeria Ari Usman Ogah mendatangi Kantor Imigrasi Jakarta Selatan.
ADVERTISEMENT
"Peristiwa ini sebenarnya tidak perlu terjadi bila WNA tersebut sejak awal bersikap kooperatif dengan petugas dan terbuka dengan statusnya sebagai diplomat. Kami berharap penjelasan ini sekaligus bisa menjernihkan tudingan yang beredar di media sosial atas petugas kami," kata Ibnu.
Dubes RI di Nigeria Sudah Beri Penjelasan
Kementerian Luar Negeri RI mengatakan, komunikasi antara kedua negara telah dilakukan untuk mengklarifikasi kejadian ini.
“Dubes RI di Nigeria telah memberikan penjelasan ke Menlu Nigeria atas kejadian tersebut,” ujar Jubir Kemlu RI, Teuku Faizasyah.
Selain itu, pihak Kemlu RI juga sudah melakukan koordinasi antara pihak imigrasi dan Kedutaan Besar Nigeria di Jakarta.
“Pejabat Kemlu yang menangani diplomat asing yaitu bagian Konsuler berkoordinasi dengan pihak imigrasi dan Kedubes Nigeria di Jakarta pada waktu terjadinya insiden tersebut,” jelas Teuku.
ADVERTISEMENT
Kemenkumham Gelar Investigasi Internal soal Dugaan Pemukulan Diplomat Nigeria
Kemenkumham segera melakukan investigasi terkait peristiwa dugaan penganiayaan terhadap salah seorang diplomat asal Nigeria oleh petugas imigrasi.
Dugaan penyiksaan terhadap diplomat itu mengundang protes keras Pemerintah Nigeria.
"Kementerian Hukum dan Ham juga telah melakukan investigasi internal sebagai tindak lanjut atas terjadinya insiden tersebut," ucap Faizasyah.
Selain investigasi internal, Faizasyah juga memastikan Indonesia akan membangun komunikasi melalui jalur diplomatik yang intens dengan pemerintah Nigeria. Hal itu dilakukan untuk menjelaskan duduk perkara dari peristiwa dugaan penganiayaan.
"Pemerintah Indonesia terus melakukan komunikasi melalui jalur diplomatik dengan pemerintah Nigeria pascaperistiwa tersebut," ucap Teuku.
Faizasyah menegaskan, peristiwa ini merupakan kejadian yang berdiri sendiri. Ia memastikan Indonesia selaku tuan rumah telah menjalankan isi dari Konvensi Wina terkait hubungan diplomatik antarnegara.
ADVERTISEMENT
"Insiden tersebut adalah insiden yang berdiri sendiri dan sama sekali tidak terkait dengan komitmen pemerintah indonesia dalam menjalankan kewajiban sebagai tuan rumah atau house country sesuai dengan Konvensi Wina mengenai hubungan diplomatik," kata dia.
Menlu Nigeria Protes Dugaan Pemukulan Diplomat: Kami Tarik Dubes dari Jakarta
Meski masalah ini sudah berakhir damai, Menlu Nigeria Onyeama menegaskan pemanggilan atau penarikan kembali (recall) Duta Besar Nigeria, Ari Usman Ogah, dari Indonesia sudah bersifat final.
“Jadi, kami telah memutuskan untuk melakukan penarikan Duta Besar Nigeria di Jakarta sesegera mungkin untuk konsultasi,” kata Onyeama.
“Kami akan melakukan konsultasi pada tingkat tertinggi, serta menentukan langkah selanjutnya meliputi peninjauan hubungan kami dengan Indonesia,” imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, ia juga menyatakan kecaman keras terhadap tindakan para petugas imigrasi Indonesia, menyebutnya sebagai “brazen criminality” (tindakan yang tak tahu malu).
ADVERTISEMENT
“Kami juga meminta Pemerintah Indonesia untuk menjatuhkan sanksi yang pantas terhadap petugas-petugas imigrasi atas tindakan yang tak tahu malu ini,” katanya.
Live Update
Mantan Menteri Perdagangan RI Tom Lembong menjalani sidang putusan praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (26/11). Gugatan praperadilan ini merupakan bentuk perlawanan Tom Lembong usai ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejagung.
Updated 26 November 2024, 12:00 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini