Gaji Dosen Universitas Bandung 7 Bulan Tak Dibayar, Bagaimana Nasib Mahasiswa?

5 Januari 2025 17:26 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kampus 1 Universitas Bandung di Jalan Cipagalo Girang, Kelurahan Margasari, Kecamatan Buahbatu, Bandung. Foto: Robby Bouceu/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kampus 1 Universitas Bandung di Jalan Cipagalo Girang, Kelurahan Margasari, Kecamatan Buahbatu, Bandung. Foto: Robby Bouceu/kumparan
ADVERTISEMENT
Krisis keuangan yang melanda Universitas Bandung tak hanya berimbas pada dosen dan staf yang tak menerima gaji sejak Juni 2024 lalu. Namun, juga kepada pembelajaran mahasiswa.
ADVERTISEMENT
Zen (bukan nama sebenarnya), 21 tahun, yang merupakan mahasiswa D3 Program Studi Rekam Medis Informasi Kesehatan, Fakultas Kesehatan dan Teknik, mengaku cemas akan nasib studinya. Kini, dia tengah menjalani semester 5.
“Ketakutan saya itu, takut enggak bisa lulus tahun ini gara-gara kasus ini,” ungkapnya saat dihubungi wartawan, Minggu (5/1).
“Soalnya teman-teman ada beberapa yang sudah mulai pindah ke kampus lain supaya bisa lulus tahun sekarang. Masalah waktu, karena sudah benar ketinggalan,” katanya.
Dia pun menuturkan ada 10 mata kuliah di semester 5 yang telah dia ambil. Tapi proses pelaksanaannya terhambat setelah sejumlah dosen memutuskan berhenti mengajar lantaran tak digaji.
Sejak awal semester pada Oktober 2024 lalu, Zen bilang mahasiswa baru ikut dua kali pertemuan di kelas saja. Sisanya, dosen pengampu memberikan tugas dan daftar absen saja. Padahal kata dia, periode semester ini mestinya diisi oleh banyak praktik.
ADVERTISEMENT
“Yang paling terganggu sekitar 3 sampai 4 mata kuliah. Padahal menurut saya mata kuliah itu adalah mata kuliah yang benar-benar penting untuk nanti kerja. Misalnya, metodologi penelitian, lalu coding penyakit tertentu,” katanya.
Namun begitu, Zen mengatakan, sejumlah dosen masih berupaya mempertahankan kelangsungan pembelajaran di kampus sebisa mereka. Salah satunya dengan tetap menyelenggarakan kelas offline untuk mata kuliah tertentu di tengah krisis yang ada.
“Desember, masih ada yang offline mata kuliah, karena dosennya kasihan ke mahasiswanya, karena kami kan mahasiswa reguler. Jadi ada satu matkul yang offline terus,” ucapnya.
Terpisah, Staf Operator Administrasi Universitas Bandung, Riki Hardiansyah (36), mengakui memang proses pembelajaran terhambat akibat krisis ini. Namun, sebagian dosen dan staf kampus masih ada yang memilih bertahan, karena rasa tanggung jawab kepada mahasiswa.
ADVERTISEMENT
“Ya kasihan mahasiswanya gitu, makanya kemarin kami sepakat, jalanin saja dulu, sampai semester ini, pahitnya, kami selesaikan tugas kami,” kata Riki.
“Makanya kemarin itu pertimbangannya, masih ada yang masuk (offline) gitu kan, walaupun memang ya seperti ini keadaannya (tidak optimal),” ucap dia.
Riki menyebut, audiensi terkait dampak krisis keuangan mulai dari upah dosen dan staf yang tak dibayarkan sejak sekitar 7 bulan lalu, hingga kendala pembelajaran, akan dilakukan dengan pihak orang tua mahasiswa dan Yayasan Bina Administrasi (YBA) selaku pengelola kampus pada besok, 6 Januari 2025.
Audiensi akan dilaksanakan di Kampus 2 Universitas Bandung, di Jalan Muararajeun Lama, Nomor 51, Kelurahan Cihaur Geulis, Cibeunying Kaler, Kota Bandung.
“Insya allah saya stand by di sana dari jam 9, dengan ortu mahasiswa dan mahasiswa juga,” pungkasnya, saat dikonfirmasi Minggu (5/1).
ADVERTISEMENT

Krisis keungan imbas korupsi dana PIP

Universitas Bandung mengalami krisis keuangan yang menyebabkan 64 dosen dan staf, termasuk sekuriti dan petugas kebersihan tidak menerima gaji sejak Juni 2024. Ini mendorong sebagian dosen mogok mengajar, dan pada gilirannya mempengaruhi pembelajaran.
Yayasan Bina Administrasi (YBA), pengelola UB, menyatakan krisis ini dipicu oleh dampak kasus korupsi di Program Indonesia Pintar (PIP) yang menyeret mantan rektor Universitas Bandung yakni BR sebagai tersangka. Kasus mengakibatkan penutupan Fakultas Ilmu Administrasi Bisnis dan hilangnya pendapatan dari sekitar 2.000 mahasiswa.⁠
BR ditetapkan tersangka bersama dua orang lainnya yakni UR dan YS yang merupakan Ketua dan Wakil Ketua Karang Taruna Institute (KTI), oleh Kejaksaan Negeri Kota Bandung pada 26 November 2024 lalu.
ADVERTISEMENT
Ketua YBA, Uce Karna Suganda, menjelaskan bahwa pendapatan kampus kini hanya berasal dari sekitar 300 mahasiswa yang tersisa, tidak cukup untuk membayar gaji. ⁠
Pihak yayasan berencana menjual aset kampus, membuka program studi baru, dan mencari investor untuk memulihkan situasi. Audiensi dengan staf dan orang tua mahasiswa dijadwalkan pada 6 Januari untuk membahas gaji serta solusi jangka panjang bagi kampus.