Gaji Pegawai Markas Judol Bandung yang Digerebek: Mencapai Rp 8 Juta per Bulan

21 November 2024 17:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota kepolisian memasang garis polisi pada barang bukti saat penggerebekan markas judi online di Bandung, Jawa Barat, Kamis (21/11/2024). Foto: Novrian Arbi/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Anggota kepolisian memasang garis polisi pada barang bukti saat penggerebekan markas judi online di Bandung, Jawa Barat, Kamis (21/11/2024). Foto: Novrian Arbi/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Polisi menggerebek rumah nomor 29 di Kompleks Muara Indah, Situsaeur, Bojongloa Kidul, Kota Bandung, Kamis (21/11). Rumah tersebut digunakan sebagai markas telemarketing situs judi online (judol).
ADVERTISEMENT
Kapolrestabes Kota Bandung Kombes Pol Budi Sartono mengatakan tempat itu telah beroperasi selama 2 tahun dengan 17 karyawan selama itu. Hal tersebut diakui FG, yang merupakan supervisor dari kantor telemarketing itu.
“(Selama dua tahun) 17 karyawan. Sempet keluar, keluar, keluar, ya sisa segini (4 karyawan),” ucap FG di lokasi.
Dia juga mengaku dalam sebulan menerima upah pokok Rp 5 juta. Sementara yang bekerja sebagai telemarketing Rp 4 juta per bulan.
“Tapi ada bonus insentif. (Jadi bisa sampai) Rp 7 sampai Rp 8 juta,” katanya.
FG dan 4 telemarketing itu telah diamankan di Polrestabes Bandung. Mereka ditahan karena mempromosikan situs judol.
Anggota kepolisian mengamankan barang bukti saat penggerebekan markas judi online di Bandung, Jawa Barat, Kamis (21/11/2024). Foto: Novrian Arbi/ANTARA FOTO
Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Budi Sartono menyebut mereka mendapat upah dari menyebar situs link judol. Ada 2 situs judol yang mereka promosikan, yaitu Mabuk Judi dan GG Cuan yang terafiliasi ke server di negara Kamboja.
ADVERTISEMENT
"Mereka menyebarkan link-link situs judi online dan jika memang ada masyarakat yang tergiur dengan mengklik link tersebut mereka mendapatkan fee dari link tersebut," bebernya.
Kantor telemarketing judol di kompleks Muara Indah, Situsaeur, Bojongloa Kidul, Bandung, Kamis (21/11/2024). Foto: Robby Bouceu/kumparan
Untuk mengelabui penduduk setempat, mereka berkamuflase dengan menjadikan bangunan itu tempat menjual kain.
“Memang mereka berkilah bahwa mereka berjualan kain di depan. Karena di depan ada bal-bal kain dan bal-bal baju,” kata Budi.
Budi pun menyebut kasus ini masih dalam tahap pengembangan.
“Jadi ini masih kita kembangkan,” katanya.