news-card-video
6 Ramadhan 1446 HKamis, 06 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Galang Dukungan ke Vihara Dharma Bhakti

19 Januari 2017 20:58 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Para awak media memotret kehadiran Agus. (Foto: Amanaturrosyidah Ochi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Para awak media memotret kehadiran Agus. (Foto: Amanaturrosyidah Ochi/kumparan)
“Bu, ayo bu. Kalau mau foto bareng juga nggak apa-apa. Pak Agus mau kok diajak foto,” ujar salah satu timses Agus-Sylvi kepada tiga orang ibu-ibu yang malu-malu di area pecinan Petak 9, Glodok, Jakarta, Kamis (19/1).
ADVERTISEMENT
Kedatangan cagub DKI Agus Yudhoyono sekitar pukul 11.00 WIB disambut meriah warga yang ingin bersalaman dan berfoto, pemandangan rutin saat Agus bergerilya --sebutan kampanye tim Agus-Sylvi--.
Agus menemui beberapa warga yang asyik berbelanja kebutuhan Imlek yang akan tiba 9 hari lagi.
Situasi ramai di Glodok. (Foto: Amanaturrosyidah Ochi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Situasi ramai di Glodok. (Foto: Amanaturrosyidah Ochi/kumparan)
“Bu, jangan lupa pilih nomor satu ya,” kata Agus, tersenyum sambil berfoto bersama kerumunan warga yang ada di pasar.
“Mas Agus ganteng deh,” puji seorang ibu.
Agus hanya tertawa kecil, sambil mengucapkan terima kasih dan melanjutkan perjalanannya menyusuri area Petak 9 hingga ke Vihara Dharma Bhakti, tempat Ketua Umum Persatuan Tionghoa Indonesia Raya (Petir) Budi Prawiro menunggunya.
Agus saat tiba di Glodok. (Foto: Amanaturrosyidah Ochi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Agus saat tiba di Glodok. (Foto: Amanaturrosyidah Ochi/kumparan)
Bangunan berusia lebih dari 400 tahun dengan nama lain Kim Tek Ie ini pada tahun 2015 sempat habis dilalap api. Walaupun sempat terbakar, namun bangunan ini masih berdiri kokoh dan sudah mengalami perbaikan.
ADVERTISEMENT
“Hebat sekali, ini masih berdiri kuat pasaknya. Ini yang terbakar waktu itu kan?” tanya Agus, kaget melihat kondisi Vihara yang masih berdiri kokoh meskipun kayu-kayu penyanggannya masih tampak hangus.
Setelah puas melihat-lihat isi Vihara, Agus menyempatkan diri untuk mengikuti phang teh, atau tradisi tuang teh yang dilakukan masyarakat Tionghoa untuk menyambut kedatangan tamu.
Saat di Glodok, Agus dijamu teh. (Foto: Amanaturrosyidah Ochi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Saat di Glodok, Agus dijamu teh. (Foto: Amanaturrosyidah Ochi/kumparan)
Dalam acara minum teh tersebut, Agus tampak terlibat percakapan seru seputar pencalonannya dan hubungan baik ayahnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dengan pihak Vihara.
“Di sini, ada sepuluh RW yang nomor satu. Dua lainnya nomor tiga,” ujar Budi Prawiro menjelaskan di akhir percakapan seru mereka.
Perbincangan tersebut tidak bisa dilakukan lebih lama karena Agus harus menuju ke tempat berikutnya, di Pancoran Barat.
ADVERTISEMENT
Sama seperti ketika datang, di jalan keluar, Agus kembali disambut warga yang didominasi oleh wanita, yang berebut meminta foto bersama sebelum pergi.
Agus disambut oleh warga Glodok. (Foto: Amanaturrosyidah Ochi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Agus disambut oleh warga Glodok. (Foto: Amanaturrosyidah Ochi/kumparan)
Di Pancoran Barat, Agus menyampaikan program-program yang ia nilai mampu membantu ekonomi warga yang masih di bawah, terutama dengan Bantuan Langsung Sementara. Selain itu ia juga kembali menyuarakan janjinya soal meningkapnya fungsi KJP dan KJS.