Gambaran Situasi COVID-19 di Indonesia Usai Libur Lebaran, Ada Lonjakan?

18 Mei 2022 12:33 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kendaraan pemudik antre memasuki Gerbang Tol Cikampek Utama di Karawang, Jawa Barat, Jumat (6/5/2022). Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
zoom-in-whitePerbesar
Kendaraan pemudik antre memasuki Gerbang Tol Cikampek Utama di Karawang, Jawa Barat, Jumat (6/5/2022). Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pandemi COVID-19 di Indonesia memang belumlah berakhir. Namun, sejumlah pelonggaran terus dilakukan pemerintah. Salah satunya soal warga boleh melepas masker saat berada di luar ruangan (outdoor).
ADVERTISEMENT
Kebijakan baru itu menyusul situasi corona di Indonesia yang dinilai semakin membaik. Tak adanya ledakan kasus corona usai libur lebaran pun menambah keyakinan bahwa Indonesia bisa segera memasuki endemi.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pun membeberkan alasan mengapa sejumlah relaksasi aturan itu kini dilakukan. Menurutnya, masyarakat Indonesia sudah memiliki tingkat imunitas yang tinggi.
"Penjelasannya karena memang banyak rakyat sudah di vaksin terus terkena Omicron, hasil riset di seluruh dunia menunjukkan kombinasi dari vaksinasi ditambah infeksi membentuk di kalangan sains disebut super imunity," kata Budi dalam jumpa pers, Selasa (17/5).
Infografik 99,2% Penduduk Jawa-Bali Kebal COVID-19. Foto: kumparan
Menurut Budi, hal ini telah dibuktikan secara ilmiah melalui survei pada September 2021. Dari sana ditemukan ada 93 persen masyarakat di Jawa dan Bali telah memiliki antibodi.
ADVERTISEMENT
"Nah sebelum mudik lebaran, kita jalankan kita melakukan shadow survei berikutnya untuk melihat orang yang sama, ternyata naik dari 93 persen menjadi 99,2 persen," jelasnya.
Lantas, bagaimana sebetulnya data corona selama libur lebaran?
Berikut ulasannya.

Kasus harian

Kasus konfirmasi harian di Indonesia turun jika dibandingkan sebelum libur lebaran. Pada 19 April, misalnya, kasus harian masih ada di angka 837, tetapi pada 17 Mei kini ada di angka 247 per hari.

Testing

Jumlah kasus harian yang turun terjadi bukan karena testing yang juga turun. Sebaliknya, testing melalui PCR atau antigen justru relatif naik. Pada 12 Mei bahkan menyentuh ke angka tertinggi, yaitu 127.211 tes dalam sehari.

Positivity Rate

Positivity rate di Indonesia pun terus turun. Pada 19 April sempat menyentuh 0,76 persen, tetapi pada 17 Mei sudah turun ke angka 0,23 persen. Batas ambang dari WHO sendiri ada di angka 5 persen.
ADVERTISEMENT

Kasus Kematian

Kasus kematian corona harian pun juga turun. Sebelum lebaran sempat ada di angka 30-an per hari. Saat ini, kasus kematian ada di angka belasan.