Gandeng IDI, Sido Muncul Gelar Seminar Transformasi Obat Bahan Alam di RS Ukrida

2 Desember 2024 19:00 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sido Muncul bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan RS Universitas Kristen Krida Wacana (RS UKRIDA) menggelar seminar ilmiah “Transformasi Obat Bahan Alam dalam Dunia Kedokteran Sebagai Jembatan Menuju Kesehatan Holistik di Era Modern” di Auditorium Seruni RS Ukrida, Jakarta, Sabtu (30/11). Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sido Muncul bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan RS Universitas Kristen Krida Wacana (RS UKRIDA) menggelar seminar ilmiah “Transformasi Obat Bahan Alam dalam Dunia Kedokteran Sebagai Jembatan Menuju Kesehatan Holistik di Era Modern” di Auditorium Seruni RS Ukrida, Jakarta, Sabtu (30/11). Foto: kumparan
Kemajuan industri jamu di Indonesia terus mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Mulai terlihat sejak era pandemi COVID-19, obat dari racikan bahan herbal menjadi alternatif masyarakat untuk meningkatkan imunitas hingga menjaga kesehatan dengan cara yang lebih alami.
Ditambah, semakin banyak penelitian yang mengemukakan khasiat sejumlah obat atau jamu dari tanaman herbal. Misalnya saja kunyit.
Kandungan kurkumin pada kunyit telah terbukti bersifat antiinflamasi, antioksidan, hingga antikanker. Bahkan, kunyit jadi favorit orang Jepang yang kerap merokok dan mengonsumsi alkohol. Selain itu, masih banyak lagi tanaman herbal yang telah terbukti khasiatnya.
Inilah yang menjadi latar belakang PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (Sido Muncul) mendukung gelaran seminar yang fokus membahas transformasi obat dari bahan alam. Sido Muncul bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan RS Universitas Kristen Krida Wacana (RS UKRIDA) baru saja menggelar seminar ilmiah bertajuk “Transformasi Obat Bahan Alam dalam Dunia Kedokteran Sebagai Jembatan Menuju Kesehatan Holistik di Era Modern” di Auditorium Seruni RS Ukrida, Jakarta, Sabtu (30/11).
Sido Muncul bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan RS Universitas Kristen Krida Wacana (RS UKRIDA) menggelar seminar ilmiah “Transformasi Obat Bahan Alam dalam Dunia Kedokteran Sebagai Jembatan Menuju Kesehatan Holistik di Era Modern” di Auditorium Seruni RS Ukrida, Jakarta, Sabtu (30/11). Foto: kumparan
Seminar ini dihadiri oleh sekitar seratus peserta dari kalangan kedokteran, serta lima narasumber. Di antaranya, sesi pertama dibawakan oleh Direktur Sido Muncul Dr. (H.C.) Irwan Hidayat; Prof. Dr. dr. Nyoman Kertia, Sp.PD-KR FINASIM; dan dr. Peristiwan R. Widi Astana, M.Biomed. Dilanjutkan pada sesi kedua dengan narasumber Dita Novianti, S.Si, Apt, MKM, M, Lies Sugiarti, S.Si, Apt, M.Biomed, dan Prof. dr. Kris Herawan Timorius.

Kenalkan Khasiat Obat Herbal di Kalangan Dokter

Irwan Hidayat mengatakan, seminar ini digelar demi mengoptimalkan pemanfaatan obat bahan herbal di masyarakat. Melalui seminar ini, para dokter akan lebih mengenal khasiat, keamanan, dan cara penggunaan jamu atau obat herbal yang tepat. Sebab menurutnya, dokter punya peran penting agar industri obat herbal di Indonesia semakin maju.
“China itu membiayai industri herbalnya hebat sekali. Termasuk melalui jalur dunia kedokteran. Jadi, dokternya belajar ilmu yang penuh, kurikulum tentang khasiat obat-obat herbal. Dokter itu tidak boleh dilupakan perannya sebagai penentu pemberian obat,” terang Irwan.
Direktur Sido Muncul Dr. (H.C.) Irwan Hidayat memberikan materi di seminar ilmiah “Transformasi Obat Bahan Alam dalam Dunia Kedokteran Sebagai Jembatan Menuju Kesehatan Holistik di Era Modern” di Auditorium Seruni RS Ukrida, Jakarta, Sabtu (30/11). Foto: kumparan
Lebih lanjut, Irwan juga menerangkan bahwa kemajuan Sido Muncul sebagai produsen obat dari bahan herbal tidak lepas dari dunia kedokteran dan farmasi. Demi memastikan kualitas produknya selalu terjaga, Sido Muncul menerapkan prinsip yang ada di pabrik farmasi.
“Saya meniru pabrik farmasi. Saya juga ngomong ke dokter, dokter kalau saya mengelola Sido Muncul terinspirasi dari sumpah dokter, yaitu dengan hati, akal, ilmu, dan regulasi. Jadi produk kami dijamin aman,” kata Irwan.
Direktur RS UKRIDA dr. Tuan Juniar Situmorang, M.Kes, pun mengapresiasi dipilihnya RS UKRIDA sebagai lokasi seminar ilmiah mengenai transformasi obat bahan herbal di Indonesia.
“Kami sebagai rumah sakit punya 3 fungsi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pelayanan kesehatan layanan masyarakat. Nah, melalui tiga fungsi itu, kami ingin memberikan sumbangsih untuk melanjutkan warisan luhur, sekaligus membuat warisan luhur itu bermanfaat,” ujar dr. Tuan Juniar.
Komitmen ini juga didukung penuh oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Sekretaris Jenderal IDI, Dr. Ulul Albab, Sp.OG, mengatakan bahwa pemerintah telah menetapkan jamu sebagai salah satu kekayaan Indonesia. Dukungan IDI pun diwujudkan dengan adanya regulasi untuk proses produksi hingga pemasaran jamu atau obat bahan herbal.
“Jamu adalah kekayaan alam yang telah diatur regulasinya karena negara sudah punya concern terkait hal ini (jamu). Di Undang-undang No. 17 tahun 2023 dan Perpres 23 terkait Perkembangan Jamu, serta PP No. 103 Tahun 2014, membuktikan negara punya kepentingan untuk mendorong jamu sebagai kearifan lokal dan mempertahankan kesehatan Indonesia,” terang Ulul.
Agar industri jamu Indonesia semakin dipandang sekaligus meningkatkan kearifan lokal, IDI pun sepakat dengan Sido Muncul untuk terus menggalakkan kolaborasi antara industri kesehatan ini. “Kolaborasi antara industri dengan profesor dan periset, ini adalah bagian dari upaya untuk saintifikasi obat bahan herbal agar nantinya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat,” lanjutnya.
Tak hanya dari pembicara dan undangan, apresiasi pun datang dari para peserta seminar ilmiah. Salah satunya Dokter Saintifikasi Jamu sekaligus Herbal Medik Influencer, dr. Rianti Maharani, M.Si, AIFO-K.
“Seminar hari ini itu menarik sekali, karena kita bisa mengetahui khasiat dari jamu tradisional. Banyak sekali insight yang diterima oleh para dokter agar kami dapat semakin yakin untuk menggunakannya (jamunya). Penyampaian dari para narasumber tadi dapat menghapus anggapan bahwa jamu tradisional disebut sebagai obat yang belum bisa dipercaya,” ungkap Rianti.

Resmikan Gerai Sehat Sido Muncul di RS Ukrida Jakarta

Gerai Sehat Sido Muncul yang berlokasi di lobi RS UKRIDA Jakarta. Foto: kumparan
Pada kesempatan yang sama, Sido Muncul juga meresmikan Gerai Sehat Sido Muncul yang berlokasi di lobi RS UKRIDA Jakarta. Kehadiran Gerai Sehat Sido Muncul merupakan wujud inovasi untuk memperkenalkan obat herbal kepada masyarakat.
Peluncuran Gerai Sehat Sido Muncul di RS UKRIDA Jakarta merupakan bentuk kerja sama ketujuh antara Sido Muncul dengan Rumah Sakit di berbagai daerah di Indonesia.
“RS UKRIDA adalah RS ketujuh (untuk peluncuran Gerai Sehat Sido Muncul). Kerja sama yang pertama dengan RS Panti Wilasa Semarang, lalu RSUD Bung Karno Solo, RS Banyumanik Semarang, RSUD Bali Mandara, RS Ari Canti Ubud Gianyar Bali, dan RS Islam Jakarta Cempaka Putih. Lewat kerja sama dengan dengan Rumah sakit, Sido Muncul ingin memperkenalkan obat herbal agar bisa mendukung kesehatan masyarakat,” ujar Irwan Hidayat.
Lanjut Irwan, Gerai Sehat Sido Muncul menjadi wujud terobosan untuk mendukung pasien agar dapat meningkatkan potensi kesembuhannya dari sakit.
"Ini sebagai terobosan untuk masuk ke rumah sakit secara formal. Kami masuk supaya pasien bisa menentukan alternatif pengobatannya sendiri," jelasnya.
Irwan pun berharap, Sido Muncul dapat bekerja sama dengan lebih banyak rumah sakit demi memperkenalkan jamu sekaligus mempermudah akses masyarakat mendapatkan produk obat herbal. Sido Muncul pun selalu memastikan setiap produknya telah melewati enam tahapan screening demi memastikan kualitas dan keamanannya.
“Produk-produk yang hadir di gerai tersebut sudah melewati dan berbagai tahapan penelitian, serta kualitas produksinya terus dijaga sesuai dengan standar yang berlaku sehingga bisa masuk ke rumah sakit,” pungkas Irwan.
Artikel ini dibuat oleh kumparan Studio