Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menganggap ambruknya aula SMKN 1 Miri, Sragen, terjadi murni karena angin kencang. Dia menyatakan, tidak ada yang perlu disalahkan dari kerusakan bangunan itu. Bangunan sekolah itu baru selesai dibangun pada 2015.
ADVERTISEMENT
“Itu kan bencana, jadi tidak bisa menyalahkan siapa pun. Kecuali kalau tidak ada apa-apa terus ambruk, maka itu yang perlu dikejar," kata Ganjar di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Kamis (21/11).
Ganjar mengaku sudah menghubungi seluruh korban ambruknya SMKN 1 Miri. Dalam video conference dengan para orang tua korban, Ganjar menyampaikan akan menanggung semua biaya pengobatan.
Tidak hanya biaya pengobatan, politikus PDIP itu juga memastikan rumah sakit mau merawat para korban sekolah ambruk itu. Rumah sakit ikut diminta langsung mengobati korban.
"Beberapa rumah sakit yang penuh dan tidak ada tempat, tadi malam langsung kami dorong untuk dapat kamar. Beberapa siswa langsung dioperasi, yang lain nunggu hari ini," Ganjar.
ADVERTISEMENT
Aula SMKN 1 Miri di Sragen, Jawa Tengah, ambruk setelah diterjang angin puting beliung, Rabu (20/11). Berdasarkan keterangan dalam grup kebencanaan Jateng, peristiwa ini terjadi pukul 14.35 WIB.
Kepala BPBD Jateng, Sudaryanto, saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa itu. Ia mengatakan, hingga petang ini, 22 orang siswa terluka.
"Sudah dibawa ke rumah sakit terdekat, dari 22 orang itu 11 sudah diperbolehkan pulang karena luka ringan," ungkap Sudaryanto saat dihubungi kumparan.