Ganjar Bakal Bidik Suara Milenial dan Gen Z di Pilpres 2024: Potensinya 53%

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo ikut memeriahkan acara jalan sehat dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila sekaligus Hari Jadi ke-297 Kabupaten Grobogan di Alun-alun Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jateng Jumat (16/6/2023). Foto: Dok. Istimewa

Bakal calon presiden Ganjar Pranowo menargetkan meraup suara pemilih dari generasi milenial dan generasi Z di Pilpres 2024 mendatang. Menurut Ganjar, berdasarkan data tim pemenangan PDIP, suara dari kedua generasi ini mencapai 53% dari total pemilih.

"Jika ada data yang menunjukkan kekuatan suara yang memang mesti diperhitungkan, adalah generasi milenial dan generasi Z ini. Potensinya cukup tinggi. Di Bali ada sekitar 44% dan nasional ada 53%," kata Ganjar di Hotel Prime Plaza, Kota Denpasar, Bali, Sabtu (17/6).

Dalam safari politiknya di sejumlah wilayah, Ganjar memang terlihat kerap menemui anak-anak muda yang bergelut di berbagai bidang seperti seni, budaya, kreatif, hingga digital. Menurut Ganjar, pertemuan-pertemuan ini bertujuan agar ia bisa menampung aspirasi anak muda.

"Jadi artinya kalau kita bisa berkomunikasi dengan mereka dan lebih banyak mendengarkan apa yang ada dalam pikiran mereka, saya kira ini suara yang cukup menarik," jelasnya.

Ganjar Pranowo menghadiri acara Creative Fun Walk di Bali. Foto: PDIP

Selain membangun komunikasi dengan para generasi muda, Ganjar menyebut ia juga berusaha mengajak mereka berdiskusi seputar sejarah hingga persoalan-persoalan yang dihadapi bangsa beberapa dekade belakangan. Ia berharap, melalui diskusi itu, generasi muda bisa menentukan pilihan politiknya sendiri dengan sadar.

"Sehingga kita akan paham dasar menentukan pilihan mereka, bahwa betul-betul merasa yakin bahwa mereka adalah kontributor dari suatu suatu keputusan besar dalam pergulatan politik," ungkapnya.

Namun, Ganjar mengaku ia tak menargetkan calon wakilnya harus sosok yang dekat dengan milenial. Yang penting, kata dia, sosok ini punya visi yang sama dan paham akan kebutuhan masyarakat luas.

"Muda lebih bagus, tapi banyak juga tokoh-tokoh senior punya jiwa muda, dia paham. Paham itu bisa memahami persoalan-persoalan holistik. Kemudian bisa menerjemahkan sebuah keputusan secara spesifik lalu bersinggungan langsung dengan kelompok-kelompok itu," pungkas Ganjar.