Ganjar Bangga dengan Mahfud: Kata Gus Dur seperti Peluru Tak Terkendali

22 Januari 2024 11:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo (kiri) dan Mahfud MD (kanan) usai Debat Keempat Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (21/1/2024). Foto: Indrianto Eko Suwarso/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo (kiri) dan Mahfud MD (kanan) usai Debat Keempat Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (21/1/2024). Foto: Indrianto Eko Suwarso/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Capres 03 Ganjar Pranowo memuji wakilnya, cawapres Mahfud MD, yang tak ragu menegakkan korupsi. Ganjar mengibaratkan Mahfud sebagai sosok menegakkan hukum dengan cepat seperti peluru.
ADVERTISEMENT
"Saya senang sekali bersama dengan Pak Mahfud. Karena Pak Mahfud ini kata ayahanda (Yenny Wahid), Gus dur, dia itu seperti peluru tak terkendali. Jadi bisa nembak ke mana-mana. Tapi sebenernya misinya bagus beliau," kata Ganjar dalam silaturahmi bersama PGI di Salemba, Senin (22/1).
"Misinya apa? Tidak ada korupsi. Kalau kemudian sebuah kasus macet, dia berondong itu. Gayanya ya gaya beliau. Diluar kebiasaan yang ada," imbuh dia.
Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD (kiri) saat tiba di lokasi Debat Keempat Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (21/1/2024). Foto: Indrianto Eko Suwarso/Antara Foto
Selain itu, Ganjar memandang dirinya dan Mahfud tak punya beban apapun terutama menyangkut track record.
"Nah buat saya ini (maju capres) panggilan sejarah saja. Dan saya dengan Pak Mahfud tidak ada beban apa-apa," kata dia.
Eks Gubernur Jawa Tengah itu menyinggung capres lain yang dinilainya punya beban track record. Karena hal ini pula, Ganjar merasa seakan menjadi penengah di debat Pilpres ketiga.
Capres 03 Ganjar Pranowo silaturahmi pimpinan gereja se-DKI Jakarta di Salemba, Senin (22/1/2024). Foto: Annisa Thahira Madina/kumparan
"Maka pada saat debat sebelum Pak Mahfud, kan ada debat lagi, ingat nggak? Ramai sekali dua orang. Tembak sana, tembak sini. Jadi yang repot yang berdiri di tengah dong (saya). Haha. Ini kenapa jadi tembak-tembakan, saya bilang," kata dia.
ADVERTISEMENT
"Oh mungkin karena isunya pertahanan. Jadi tembak-tembakan. Etik moral track record, akhirnya semua dibuka. Maka buat saya, karena kami tidak punya beban-beban itu, saya mau katakan bahwa itu pahit buat yang lain, silakan. Tapi inilah fakta kalau kita mau perbaiki (demokrasi)," tandasnya.