Ganjar: Beda Pilihan Hanya 5 Tahun Sekali, Ngapain Gontok-gontokan

17 Maret 2019 13:53 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana lapangan simpang lima semarang. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana lapangan simpang lima semarang. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
ADVERTISEMENT
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berorasi dalam Apel Kebangsaan di Simpang Lima, Semarang, Minggu (17/3). Ganjar menyoritu betapa hoaks dan fitnah telah membuat bangsa Indonesia menjadi pecah. Dia kemudian mengutip pidato Presiden pertama RI, Sukarno.
ADVERTISEMENT
“Saya minta segenap rakyat Indonesia bersatu padu dan berdiri di belakang pemimpin, jangan kita menjadi kacau, bekerja tak tentu arah hanya tuduh menuduh dan menyalahkan orang lain” tegas Ganjar menirukan Sukarno.
Menurut Ganjar, bangsa Indonesia perlu memahami pernyataan Sukarno. Ganjar mengatakan, sejak republik ini berdiri ancaman sesungguhnya bukan dari luar.
“Ancaman bangsa sejatinya pertikaian antara warga negara sendiri bukan dari luar,” kata Ganjar.
Untuk menghadapinya, politikus PDIP itu menyebut perlu kerjasama dalam sikap kebersamaan yang erat, kokoh, bulat dan mutlak.
Suasana acara Apel Kebangsaan di lapangan Pancasila Simpang Lima, Semarang. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
Lebih parahnya lagi, kata Ganjar, hoaks dan fitnah telah merajalela hingga menyusupi obrolan mulai dari warung sampai rapat resmi, dari jalanan hingga ke meja makan.
“Apakah akan kita biarkan? Tidak. Saya yakin kita di sini melawan hoaks, fitnah dan tidak menginginkan disintegrasi bangsa,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Ganjar meminta kepada masyarakat untuk mengutamakan sikap tabayyun dan klarifikasi terhadap apa pun. Menurut Ganjar, berbeda pendapat boleh, tapi harus saling hormat.
“Mari jaga lisan dan jari kita, klarifikasi dan tabayun, belajar pada ahli dan kiai. Jangan sampai karena pilpres kita bermusuhan dan baku hantam. Ingat, beda pilihan hanya terjadi 5 tahun sekali ngapain gontok-gontokan,” pungkas Ganjar.
Dalam kesempatan orasi itu, Ganjar juga sempat mengutarakan duka citanya terhadap warga di Selandia Baru, yang tengah berduka karena aksi penembakan di dua masjid yang berbeda.