Ganjar Belum Ingin PSBB, Pemkot Semarang Pilih Terapkan 'Jogo Tonggo'

24 April 2020 14:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo usai rapat koordinasi di Gedung Gradhika Bhakti Praja.  Foto: Afiati Tsalitsati/Kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo usai rapat koordinasi di Gedung Gradhika Bhakti Praja. Foto: Afiati Tsalitsati/Kumparan
ADVERTISEMENT
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo belum memutuskan akan mengajukan PSBB di Kota dan Kabupaten Semarang, Kabupaten Kendal, serta Kabupaten Demak. Hal itu diputuskan saat Ganjar menggelar rapat koordinasi dengan jajaran Forkopimda keempat daerah tersebut.
ADVERTISEMENT
Ganjar mengatakan hasil dari rapat disepakati untuk dua hari ke depan akan dilakukan upaya maksimal menegakkan protokol kesehatan. Keempat wilayah di Semarang Raya itu akan menggencarkan imbauan agar masyarakat, seperti penggunaan masker dan physical distancing.
"Kami belum menuju PSBB, tapi hari ini kami minta semua mengikuti protokol yang baik. Selalu pakai masker dan wajib hukumnya. Sekali lagi, wajib hukumnya keluar rumah pakai masker dan wajib hukumnya menjaga jarak 1,5 meter," tegas Ganjar usai rapat di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Jumat (24/4).
Ganjar menegaskan sosialisasi dilakukan sampai hari Minggu (26/4). Nantinya, hari Senin akan ada tindakan tegas apabila masih ada masyarakat yang tidak mau tertib protokol kesehatan.
"Dua hari ini kita akan sosialisasikan. Mulai Senin kita akan melakukan tindakan-tindakan yang lebih keras lagi untuk masyarakat bisa semuanya tertib. Ini nanti akan kita mulai laksanakan, TNI-Polri semua sudah mendukung dan Bupati/Wali Kota sudah siap berikut perangkatnya dan kita akan sosialisasi terus sekaligus sambil melakukan patroli-patroli," ujarnya.
Hari Tanpa Bayangan di Tugu Muda Semarang. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan.
Sementara itu, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi atau Hendi menyebut pihaknya akan memilih gerakan 'Jogo Tonggo' untuk menekan penyebaran COVID-19 di wilayahnya. Pemkot Semarang kini tengah menyiapkan Perwal pembatasan wilayah non-PSBB.
ADVERTISEMENT
"Sudah kami rapatkan Perwalkot pembatasan wilayah non-PSBB yaitu dengan model 'Jogo Tonggo'. Hari Senin gerakan itu kita berlakukan. Dasarnya semangat kondisi tanggap bencana, yang nanti akan mengatur tempat kerja, usaha, pendidikan dan kegiatan masyarakat," kata Hendi usai rapat koordinasi bersama Ganjar.
Pemberlakuan Jogo Tonggo nantinya bakal mendapat support penuh dengan keberadaan pos pantau. Total ada 16 pos pantau yang disiapkan Pemkot Semarang.
"Kita menaruh 16 pos pantau, 8 pos ditaruh di perbatasan dengan wilayah lain, 8 pos pantau di kota. Yang setiap pos pantau ada tiga tim patroli. Anggotanya TNI-Polri, Dishub, Satpol PP, dan tenaga kesehatan. Total ada 48 tim patroli," ungkapnya.
Hendi mengatakan Jogo Tonggo di Kota Semarang bakal mulai diberlakukan pada Senin (27/4). Hari Sabtu dan Minggu, rencananya akan dimanfaatkan untuk persiapan dan sosialisasi ke masyarakat. Hendi berharap dengan cara tersebut penurunan kasus COVID-19 di Semarang bisa menurun.
ADVERTISEMENT
"Pergerakan di Semarang tidak pernah ada berita klaim penurunan. Mudah-mudahan dengan banyaknya tim dan pos pantau, angka COVID-19 di Semarang bisa menurun," ujarnya.
Jumlah kasus COVID-19 di Kota Semarang merupakan yang tertinggi di Jateng. Hendi mengatakan saat ini total pasien terkonfirmasi positif corona ada sebanyak 148 orang.
Dari jumlah itu, sebanyak 50 pasien dinyatakan sembuh dan 29 pasien lainnya meninggal dunia.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
*****
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.
https://kitabisa.com/campaign/lawanwabahcorona