Ganjar Bicara Risiko Jadi Pemimpin: Harus Terbiasa Dibully

30 Juli 2023 3:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menghadiri acara pentasyarufan untuk para penerima bantuan yang diadakan di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kota Semarang, Selasa (25/7/2023). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menghadiri acara pentasyarufan untuk para penerima bantuan yang diadakan di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kota Semarang, Selasa (25/7/2023). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bacapres PDIP yang juga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bicara soal risiko jadi seorang pemimpin. Menurutnya pemimpin harus terbiasa dibully karena keputusan yang dibuat tidak bisa menyenangkan semua orang.
ADVERTISEMENT
Hal ini ia sampaikan saat menghadiri acara Hari Menjadi Manusia di Kuningan City, Jakarta (29/7). Acara itu juga dihadiri bacapres lainnya, Anies Baswedan.
"Yang pertama kita harus terbiasa untuk dibully. Ah, pencitraan tadi Mas Anies juga bilang gitu, pencitraan. Keputusannya tidak menyenangkan semua orang," kata Ganjar.
Tapi sayangnya, sering kali bullying itu tidak hanya ditujukan kepada pemimpin, tapi juga ke keluarganya. Seperti pengalaman Ganjar saat menolak Piala Dunia U-20 karena ada Timnas Israel. Kala itu anak dan istrinya juga jadi sasaran bully.
"Kenapa yang dibully anak saya? kenapa yang dibully istri saya. Maka pada saat ngobrol dengan Mba Najwa Shihab saya bilang, hajar saya tapi jangan hajar anak dan istri saya," tutur Ganjar.
ADVERTISEMENT
Menurut Ganjar seorang pemimpin juga harus tegas saat mengambil keputusan. Sebab keputusan itu diambil setelah mendengarkan berbagai masukan dan dianalisis.
"Biasanya ini mereka ragu, Nggak berani. Karena kemungkinan akan mendapatkan arus tantangan. Buat saya biasa, kalau jadi pemimpin jangan ragu-ragu. Pasti tidak bisa menyenangkan semua orang," ucap politisi PDIP itu.