Ganjar Dorong Pemerintah Beli Vaksin Sputnik V, Cegah Lonjakan Corona di Jateng

16 Juni 2021 16:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang petugas medis menunjukkan vaksin Sputnik V. Foto: Maxim Shemetov/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Seorang petugas medis menunjukkan vaksin Sputnik V. Foto: Maxim Shemetov/REUTERS
ADVERTISEMENT
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendorong pemerintah pusat membeli vaksin Sputnik V asal Rusia. Ganjar mengatakan, kerja sama atau pembelian vaksin ke banyak sumber harus segera dilakukan demi menciptakan herd immunity di tengah lonjakan kasus COVID-19, khususnya di Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
"Vaksinnya terbatas maka sebenarnya kalau pemerintah mau percepat boleh aja sih belanja ke lain. Kemarin saya komunikasi dengan kawan saya yang bertugas di Rusia sebenarnya Sputnik V itu bagus lho. Efikasinya katanya di atas 90 persen. Kenapa kita enggak pakai itu," ujar Ganjar dalam webinar Kagama UGM, Rabu (16/6).
Ganjar mengakui, selama ini stok vaksin masih kurang untuk mempercepat vaksinasi di Jawa Tengah. Dia tak menyebut berapa jumlahnya dan kekurangannya. Namun menurut Ganjar, kementerian kesehatan telah menjanjikan dosis vaksin yang cukup banyak pada pertengahan bulan ini.
"Tinggal vaksin cuma kita genjot kita cari lansia. Vaksinnya terbatas dan ini yang coba kita cari solusi lebih banyak. Tadi pak menkes sudah bicara, 'Pak Gub di pertengahan bulan ini, kita sudah dapat vaksin yang cukup," kata dia.
ADVERTISEMENT
"Maka kita minta daerah bisa genjot sampai naik tinggi sampai 300 persen. Kemarin latihan untuk menaikkan vaksin sampai 100 persen," lanjut Ganjar.
Selain mendorong pembelian vaksin ke sumber lain, Ganjar juga meminta semua pihak untuk membuang egonya demi rasa kemanusiaan. Termasuk melakukan koordinasi dengan daerah lain.
"Contohnya dengan DKI Jakarta kita juga sudah sharing bahwa ini tidak bisa diselesaikan sendiri musti bareng bareng. Dan ego kita, kita taruh dulu di kamar mandi sehingga yang di atas meja betul-betul kita kompak ada persatuan indonesianya bisa berbagi," kata dia.
Seperti diketahui, jumlah kasus aktif corona di Jateng terus meningkat. Jateng menjadi salah satu provinsi yang paling disorot karena tingginya kasus aktif. Khususnya di berbagai daerah seperti Kudus, Jepara, hingga Pati.
ADVERTISEMENT