Ganjar: Hati-hati Kalau Mau Utang, Banyak Negara Kolaps karena Utang

7 Januari 2024 21:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Capres nomor urut dua Prabowo Subianto (kiri) menyampaikan pendapat disaksikan capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo saat adu gagasan dalam debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Capres nomor urut dua Prabowo Subianto (kiri) menyampaikan pendapat disaksikan capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo saat adu gagasan dalam debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Cawapres 03 Ganjar Pranowo memastikan akan berhati-hati dalam mengambil utang luar negeri untuk menjaga keutuhan Indonesia. Apalagi, ia mengatakan banyak negara yang akhirnya kolaps karena utang yang berlebihan.
ADVERTISEMENT
"Kita membaca buku Conventional Fact Economy Hitman dari John Perkins bahwa utang-utang itu memang bisa mematikan. Maka hati-hati kalau mau utang. Terutama pada infrastruktur yang punya risiko tinggi," kata Ganjar dalam debat ketiga antar capres di Istora Senayan, Minggu (7/1).
"Kita mesti hitung betul, kita mesti prudent betul karena ini pernah dilakukan dan membikin banyak negara kolaps karena utang," tambahnya.
Untuk mengimbangi utang luar negeri, kata dia, pemerintah harus mengoptimalkan kekuatan dalam negeri. Sehingga, Ganjar menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen.
"Namun demikian kalau mau memakai kekuatan dalam negeri, artinya wajib hukumnya kita mendorong ekonomi tumbuh 7% kemudian government berjalan dengan baik maka icore bisa turun 4% dan kemudian kita mesti betul-betul antikorupsi," tutur eks Gubernur Jateng itu.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, jika pertumbuhan ekonomi tak digenjot, akan membuat negara tidak bergerak. Dia juga ingin menguatkan industri dalam negeri.
"Kalau itu tidak dilakukan maka tidak akan tumbuh ekonomi yang ada di tempat kita. Doing business perlu dilakukan. Hanya saja memang kalau kita bicara pada industri pertahanan kita mesti kita kuatkan industri dalam negeri," ucap dia.
"Jadi mohon maaf kaitan dengan utang, no utang, no usang. Sehingga alutsista kita betul-betul kita lakukan transfer of technology dari dalam negeri," tandas Ganjar.