Ganjar Imbau Warga Tak Berkerumun saat Pemakaman Habib Ja'far di Kudus

2 Januari 2021 10:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Provinsi Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Provinsi Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyampaikan duka mendalam atas wafatnya Habib Ja'far bin Muhammad bin Hamid bin Umar Al-Kaff di Samarinda Kalimantan Timur pada Jumat (1/1) kemarin. Habib Ja'far ini merupakan ulama asal Kudus dan hendak dimakamkan di tanah kelahirannya.
ADVERTISEMENT
Ganjar merasa sangat kehilangan sosok ulama karismatik asal Kudus itu. Menurut dia, Habib Ja'far merupakan sosok ulama yang sangat mencintai tanah air.
"Tentu saya mengucapkan belasungkawa yang dalam atas wafatnya Habib Ja'far. Beliau ulama karismatik yang selalu memberikan ketenangan, kalau berbicara adem dan selalu mengajarkan masyarakat tentang cinta tanah air," kata Ganjar, Sabtu (2/1).
Bagi Ganjar, Habib Jafar merupakan sosok guru panutan yang sangat baik. Bahkan, Ganjar memiliki banyak kenangan tentang Habib Ja'far.
""Beliau itu sering mengatakan pada saya, 'pak Gub ,saya itu sering mengelilingi rumah njenengan, rumah Kapolda, Pangdam pada pukul 02.00 dinihari'. Saya tanya, 'lha buat apa Bib?' Beliau jawab, 'ya biar aman saja'," kenang dia.
Lebih lanjut dia mengatakan, dalam pergaulan sehari-hari, Habib Ja'far juga penuh dengan simbol-simbol yang penuh misteri.
ADVERTISEMENT
"Jadi kalau lagi makan bersama, misalnya makan ayam, beliau itu selalu memotong bagian-bagian tertentu. Misalnya kepala, sayap, ceker dan dibagi-bagi pada kami. Beliau memberikan bagian itu sambil bilang, ini buat kamu kepala supaya bisa berpikir, kamu sayap biar bisa terbang ke mana-mana, nah kamu ceker supaya bisa eker-eker rejeki. Saat itu saya dapat bagian sayap, entah apa maksudnya," ucap dia.
Perlakuan nyeleneh itu juga datang saat makan buah-buahan. Ketika Ganjar hendak mengambil buah anggur, Habib Ja'far melarangnya. Ia meminta Ganjar untuk memakan buah jeruk yang ada.
Habib Ja'far Al-Kaff Kudus. Foto: Dok. Istimewa
"Ojo anggur, mengko ndak nganggur (jangan anggur, nanti jadi pengangguran). Jeruk saja, iki artine rejekine dikeruk (rejekinya banyak)," katanya.
Ganjar juga mengatakan, pernah sowan ke Habib Ja'far dan pulang diberi hadiah kacang hijau. Saat itu, Habib memintanya menaburkan kacang hijau itu di halaman rumah Ganjar.
ADVERTISEMENT
"Saya sampai sekarang tidak mengerti maksud kacang hijau itu apa. Ya, beliau memang penuh simbol-simbol. Namun di balik sifatnya yang mungkin orang melihat nyeleneh, seperti anak kecil, namun beliau memiliki karomah luar biasa. Itulah kenapa banyak sekali masyarakat sampai pejabat yang ingin sowan dengan beliau," terang dia.
Meski merasakan duka yang amat mendalam, dia meminta agar masyarakat Jawa Tengah tidak datang ke Kudus untuk melayat karena masih pandemi COVID-19.
"Harapannya karena masih pandemi, sedikit saja masyarakat yang takziah. Mari kita doakan beliau dari rumah masing-masing saja, agar tidak menimbulkan kerumunan. Saya juga minta Pemkab Kudus untuk membantu semua pelaksanaan pemakaman dan tetap menjaga protokol kesehatan," ujar dia.