Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Ganjar ke Rumah Pengasingan Bung Karno di Rengasdengklok, Ingatkan Spirit Juang
15 Desember 2023 16:45 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo berkunjung ke rumah pengasingan Soekarno dan Mohammad Hatta sebelum mendeklarasikan Proklamasi, di Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat, Jumat (15/12). Ganjar didampingi sang istri Siti Atikoh.
ADVERTISEMENT
Rumah pengasingan itu merupakan milik Djiauw Kie Siong yang saat ini dijaga oleh cucunya, Yanto Djuhari dan sang istri. Kedatangan Ganjar dan Atikoh disambut oleh Yanto.
Saat berada di sana, Ganjar sempat melihat-lihat foto hingga dua buah ranjang yang dahulu ditempati Bung Karno dan Bung Hatta. Dia mengatakan sejarah bangsa Indonesia tak boleh dilupakan dan semangat perjuangan tetap harus ditiru.
"Karena saya lagi di sekitar Karawang dan di sini ada tempat bersejarah, Rengasdengklok, saya kira semua tahu lah, bagaimana anak-anak muda saat itu ingin Indonesia merdeka, dan Bung karno, Bu Fat, Mas Guntur masih kecil ada fotonya itu, di bawa ke sini, diminta oleh anak-anak muda untuk segera merdeka jangan mau dikasih sama Jepang, itu sebuah spirit patriotisme, dari anak-anak muda, Indonesia pada saat itu," kata Ganjar di lokasi.
ADVERTISEMENT
"Saya kira jika sejarah inilah yang mesti ditiru ya, selalu ada dalam pikiran dan hati kita sehingga kita selalu berusaha, itu lebih mandiri," sambungnya.
Eks Gubernur Jateng itu juga mengatakan sejarah mengingatkan bangsa Indonesia lahir dari perjuangan banyak orang yang berbeda suku hingga agama.
"Jadi kalau kita bicara lahirnya Republik ini itu banyak ras yang terlibat banyak suku yang membantu banyak agama juga, bahkan negeri ini dibangun secara sama-sama itu yang semua orang mesti tahu, tidak ada klaim satu kelompok. Ini sejarah yang mesti dilihat, datanglah ke sini," tutur dia.
Karena itu, Ganjar berpesan kepada anak muda untuk meniru semangat para pejuang dan tidak mudah dipengaruhi orang lain.
"Semangat kemandirian, semangat perjuangan tidak selalu memberi, tidak berharap untuk diberi jadi kami bisa merebut dan kami bisa lakukan sendiri, dan kami tidak bisa didikte, woh itu keren anak muda," tutup dia.
ADVERTISEMENT