Ganjar: Kenapa Orang Jakarta Pakai Masker?

18 September 2023 11:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bacapres Ganjar Pranowo menghadiri agenda debat terbuka dihadapan mahasiswa dan civitas FISIP Universitas Indonesia (UI) di Gedung Serbaguna Purnomo Prawiro, Senin (18/9). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Bacapres Ganjar Pranowo menghadiri agenda debat terbuka dihadapan mahasiswa dan civitas FISIP Universitas Indonesia (UI) di Gedung Serbaguna Purnomo Prawiro, Senin (18/9). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Bacapres Ganjar Pranowo menyorot persoalan transisi energi menjadi salah satu yang penting dipikirkan Indonesia ke depan. Menurutnya, kebutuhan investasi energi di Indonesia mencapai Rp 1.300 triliun hingga 2030.
ADVERTISEMENT
Ganjar mengatakan bahkan sampai berbincang dengan pejabat di negara pemilik sumber energi besar seperti Arab, untuk mencari solusi yang dibutuhkan.
"Kita butuh transisi energi. Kira-kira kebutuhan investasi untuk transisi energi sampai 2030 itu Rp 1.300 T. Saga berbincang dengan teman Arab, Uni Emirat, seberapa serius negara ini menuju ke sana?" kata Ganjar mengisi kuliah kebangsaan dengan tema paparan 'Gas Pol Menuju Indonesia Emas' di UI, Depok, Senin (18/9).
"Ke kita bicara lingkungan buruk, dan bumi kapasitas sudah terlalu banyak. Maka fisik kita tinggal nikmati kerusakan kesehatan, lingkungan. Saya belum lihat masif genteng kita panel surya. PR ini penting kita selesaikan," tambah dia.
Ia melanjutkan, investasi salah satunya penting untuk pengembangan riset.
ADVERTISEMENT
"Tentu anggaran penelitian dan inovasi, cukup nggak 1% dari PDB? Waktu ke Samsung saya tanya gede apa, riset. Gedenya minta ampun. Hari ini Samsung dan iPhone bersaing luar biasa," ujar dia.
Meski punya investasi, Ganjar mengingatkan kontribusi masyarakat di kehidupan sehari-hari juga penting dalam transisi energi. Seperti mengurangi pemakaian bahan bakar energi yang mencemari lingkungan.
"Kurangi emisi gas rumah kaca itu transisi energi, kalau kita sudah mau dan sepakat kita harus lakukan bareng, kalau nggak teriak-teriak aja di sana sini," kata dia.
"Kenapa orang di Jakarta pakai masker lagi? Saya tanya, ada apa, saya orang kampung nggak tahu. 'ISPA, Pak'. Oh polusi, tapi semua tetep pakai kendaraan bermotor dan ramai di jalan," ujar dia.
ADVERTISEMENT