Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Ganjar: Korupsi Mesti Kita Hajar, Kita Lari Cepat atau Bakal Ketinggalan
18 September 2023 13:59 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Bacapres dari PDIP Ganjar Pranowo memetakan sejumlah persoalan global yang harus bisa diatasi pemimpin ke depan. Mulai dari masalah energi, pangan, ekonomi, kesehatan hingga pendidikan.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, semua pihak harus bekerja sama untuk mengatasi masalah-masalah tersebut agar Indonesia tak ketinggalan dari negara lain.
"Hari ini saya sampaikan, Indonesia tidak terlalu buruk, track record jelas. Bahwa ada problem, korupsi, iya, layanan buruk, nanti kita diskusi," kata Ganjar saat mengisi kuliah kebangsaan dengan tema paparan 'Gas Pol Menuju Indonesia Emas' di FISIP UI, Depok, Senin (18/9).
"Kita mesti lari cepat, kalau tidak kita akan ketinggalan," imbuh dia.
Ganjar memaparkan sejumlah strategi untuk mengatasi persoalan-persoalan tersebut. Yakni membangun SDM produktif, stabilisasi harga bahan pokok, hapus kemiskinan, perkuat jaringan sosial, hilirisasi industri kelas dunia, tambah nilai infrastruktur, serta memperbarui alam Indonesia.
Di segi pendidikan, ia mendorong sekolah wajib 12 tahun dan perbanyak pendidikan vokasi untuk mempermudah akses lapangan pekerjaan. Ia juga mendorong digitalisasi untuk mendorong SDM produktif.
ADVERTISEMENT
Adapun SDM berkualitas diharap dapat berkontribusi menjadi tenaga pendidik hingga memproduksi barang dalam negeri.
"Anak-anak kita, ketika dapat ilmu teknologi informasi dan pengetahuan digital, dia berkreasi cepat. Saya baca toko Gunung Agung bangkrut ya? Saya masuk kamar anak saya nggak ada buku. Semua di sini (menunjuk gadget). Ketemu dosen, baca, di sini," ujar dia.
Meski, Ganjar menekankan strategi tersebut juga harus diperkuat 3 fondasi yakni anggaran lipat ganda, digitalisasi pemerintahan dan pemberantasan korupsi.
"Penegakan hukum, PR kita nggak selesai-selesai. Saya lihat ada 3 hal, bagaimana regulasi, kelembagaan, aktor. Aktornya memble tidak jadi. Sistem bagus aktor memble dia akan pertahankan mau dia, bukan sistem, karena bawahannya nggak berani," kata dia.
"Ini (strategi) tidak bisa dijalankan, investasi nggak masuk dengan baik, pendapatan nggak naik, kalau korupsi tidak kita hajar," tandasnya.
ADVERTISEMENT