Ganjar: Polugri Alat Negosiasi, tapi Kepentingan Nasional Harus Nomor Satu

7 Januari 2024 19:36 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Calon presiden nomor urut 03 Ganjar Pranowo menyampaikan gagasannya saat debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Kompleks GBK, Jakarta Pusat, Minggu (7/1/2024). Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Calon presiden nomor urut 03 Ganjar Pranowo menyampaikan gagasannya saat debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Kompleks GBK, Jakarta Pusat, Minggu (7/1/2024). Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Calon presiden nomor urut 03, Ganjar Pranowo, menerima giliran pertama dalam menyampaikan visi dan misinya di Debat Capres 2024 yang digelar pada Minggu (7/1).
ADVERTISEMENT
Sesi debat ketiga yang dilaksanakan di Istora Senayan ini mengangkat tema Pertahanan, Keamanan, Hubungan internasional, Globalisasi, Geopolitik, dan Politik Luar Negeri.
Dalam poin pertama visi dan misinya, Ganjar menegaskan politik luar negeri Indonesia memang menjadi alat untuk bernegosiasi terhadap dunia luar. Tetapi, menurut Ganjar, kepentingan nasional harus tetap menjadi prioritas.
"Politik luar negeri kita adalah alat untuk negosiasi terhadap dunia luar, tapi kepentingan nasional harus nomor satu," ucap Ganjar, yang terlihat mengenakan jaket bomber berwarna hijau senada dengan cawapres nomor urut 03 Mahfud MD.
Pasangan capres dan cawapres nomor urut 03 Ganjar Pranowo dan Gibran Rakabuming Raka di Istora Senayan, Kompleks GBK, Jakarta Pusat, Minggu (7/1/2024). Foto: kumparan
Menurut Ganjar, menjunjung kepentingan nasional sebagai prioritas penting dilakukan karena Indonesia harus betul-betul bisa melakukan penyesuaian definisi politik luar negeri sesuai dengan perkembangan zaman.
ADVERTISEMENT
"Kenapa itu jadi penting, karena kita mesti betul-betul bisa melakukan re-definisi terhadap politik luar negeri yang bebas aktif yang disesuaikan dengan kondisi kekinian," tutur Ganjar.
"Ini penting karena kita perlu untuk memilih, memilah, dan memprioritaskan yang menjadi kekuatan, keinginan, dari bangsa dan negara ini," tambahnya.