news-card-video
11 Ramadhan 1446 HSelasa, 11 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Ganjar Pranowo Silaturahmi dan Nyantri Bareng ke Gus Baha

3 Mei 2023 15:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat bersilaturahmi dengan Gus Baha di Pondok Pesantren Tahfidzul Quran Lembaga Pembinaan Pendidikan dan Pengembangan Ilmu Al Quran (LP3IA) Narukan, Kragan, Rembang, Rabu (3/5). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat bersilaturahmi dengan Gus Baha di Pondok Pesantren Tahfidzul Quran Lembaga Pembinaan Pendidikan dan Pengembangan Ilmu Al Quran (LP3IA) Narukan, Kragan, Rembang, Rabu (3/5). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, membagikan ceritanya saat silaturahmi sekaligus nyantri kepada KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau akrab disapa Gus Baha pada Rabu (3/5) siang.
ADVERTISEMENT
Ganjar mengungkapkan, pertemuannya dengan Gus Baha selalu diselipi dengan pembahasan ihwal cara-cara menjadi manusia yang bermanfaat untuk orang lain.
"Jadi ikut nyantri sebentar tadi sama Gus Baha diceritakan cara-cara yang selalu menyejukkan, selalu enak, ketawa, itu menunjukkan sama sebenarnya beberapa persoalan bisa diselesaikan," ujar Ganjar di Pondok Pesantren Tahfidzul Quran Lembaga Pembinaan Pendidikan dan Pengembangan Ilmu Al Quran (LP3IA) Narukan, Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang.
Ganjar menambahkan, nyantri dengan Gus Baha selalu mendapat ilmu baru tentang banyak hal. Seperti bagaimana menjadi manusia yang dapat menyelesaikan segala persoalan dengan cara mudah tanpa harus membuat masalah baru.
Dalam menghadapi suatu permasalahan, Gus Baha juga memberi wejangan kepada Ganjar untuk selalu membalik cara berpikir saat menghadapi masalah.
Ganjar saat nyantri bersama Gus Baha. Foto: Dok. Istimewa
Gus Baha, lanjut Ganjar, juga selalu memberikan contoh-contohnya dengan tepat sehingga nasihat-nasihat yang dianjurkan Gus Baha disukai banyak orang.
ADVERTISEMENT
"Intinya satu, semua itu bisa mudah kenapa harus dipersulit. Maka kalau beliau ngaji dan sebagainya selalu solutif. Iso ngene kenopo ngono (bisa seperti ini, kenapa harus seperti itu), lalu coba dibalik cara berpikirmu, satu per satu contoh itu diberikan sangat inspiratif," kata Ganjar.
Tokoh-tokoh seperti Gus Baha, kata Ganjar, yang dewasa ini harus hadir di tengah masyarakat yang majemuk untuk mampu menyatukan perbedaan dan perdebatan yang kerap timbul.
Solusi atau jalan keluar dari suatu permasalahan dan perdebatan itu yang diharapkan Ganjar dari tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh informal lainnya saat pemerintah tidak dapat menjangkau masyarakat.
"Dari cerita-cerita ringan beliau itu, bagaimana ya menyelesaikan persoalan di masyarakat, satu butuh tokoh di masyarakat. Kalau negara atau pemerintah mengintervensi langsung, ada polisi, pemerintah, kades, camat, rasionya tidak akan cukup," jelas Ganjar.
ADVERTISEMENT
Sebelum silaturahmi ke Gus Baha, Ganjar juga sowan ke KH Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus di Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang pada Rabu pagi.
(LAN)