Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Ganjar Puji Nyali Jokowi: Dicap Plonga-plongo, Tiba-tiba ke Ukraina-Rusia
10 Juni 2023 11:38 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Bacapres PDIP Ganjar Pranowo memuji Presiden Jokowi yang dianggap sebagai mentornya dalam politik dalam acara deklarasi relawan 'Gapura Nusantara'.
ADVERTISEMENT
Ganjar menuturkan Jokowi merupakan sosok pemimpin yang memiliki nyali sesungguhnya bukan dengan suara lantang dan berwajah garang.
Awalnya, dia menyebut Jokowi selalu mendapatkan caci maki dengan segala macam fitnah. Ia menceritakan punya cerita menarik terkait baju Satgas PDIP yang dipakai Jokowi saat maju Pilgub DKI yang seringali diremehkan.
“Seseorang yang dicap plonga-plongo (tercengang, tidak tahu apa-apa). Seseorang yang dicap tidak pintar dengan badan yang sangat kurus. Dan pada saat mau maju pilgub DKI, beliau punya seragam satgas PDIP dengan difoto (Ganjar lalu membuka mulutnya meniru pose Jokowi),” kata Ganjar di Klub Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu (10/6).
Namun, saat berdiskusi lebih lanjut dengan Jokowi, Jokowi ternyata paling suka dengan foto berbaju satgas tersebut. Dari dialog itu, Ganjar melanjutkan, Jokowi ternyata tahu, sadar, dan paham, bahwa ia kerap dihina, diejek, dan dicaci maki oleh pihak tertentu dengan memanfaatkan foto Satgas PDIP itu.
ADVERTISEMENT
Ganjar pun merasa mendapat pelajaran berharga dari bagaimana Jokowi menanggapi hinaan itu.
“Saya rasakan, kultur kami sebagai orang Jawa, orang Solo, melihat dan bersikap ‘silakan hina saya habis-habisan, silahkan kamu caci maki saya habis-habisan. Tapi, langkah saya tidak akan pernah berhenti untuk memajukan negeri ini’. Itu pesan dari beliau (Jokowi), sangat luar biasa,” ungkap Ganjar.
Gubernur Jateng itu menuturkan, Jokowi adalah seorang mentor yang berani, bukan hanya dalam kata-kata, namun ditunjukkan dalam tindakan. Baginya, Jokowi adalah sosok yang punya keberanian menunjukkan Indonesia berdaulat dalam bidang politik.
Contohnya, Freeport diambil alih Indonesia, dan tak ada satu pun yang berani mengambil alihnya hingga akhirnya Jokowi yang kader PDIP memimpin Indonesia.
“Namun tidak ada satu pun di antara pemimpin mampu mengambil alih kecuali Jokowi. Seorang yang tidak pernah berteriak, seseorang yang tak pernah menunjukkan aura wajah kemarahan, jarang. Tapi lihat keputusan dengan pikiran yang jernih dengan muka tersenyum, tapi diambil keseluruhan dengan tegas,” jelas Ganjar.
ADVERTISEMENT
“Bapak ibu, itulah nyali sesungguhnya, itulah nyali sesungguhnya. Bukan wajah garang dengan intonasi yang tinggi, bukan sama sekali,” sambungnya.
Selain itu, kata dia, Jokowi menjadi satu-satunya pemimpin negara di Asia yang mendatangi Ukraina dan Rusia untuk meredakan krisis perang.
"Bagaimana disrupsi terjadi di seluruh dunia, bagaimana geopolitik berubah, bagaimana kemudian negara menjadi multipolar dan kemudian orientasi antara negara menjadi berbeda, kecerdasan itu ditunjukkan betul-betul sebagai kecerdasan emosionalnya," kata dia.
Bahkan, saat kalah di sejumlah daerah dalam Pilpres 2013 dan 2019, Jokowi justru tetap merangkul untuk memajukan daerah tersebut.
"Bahkan di daerah yang kalah, cinta beliau diberikan habis-habisan ke daerah itu,” tutup Ganjar.