Ganjar saat Kampanye Akbar di Yogya: Pilih Sekolah Gratis apa Makan Gratis?

28 Januari 2024 18:20 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dewan Penasehat Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud ikut berorasi dalam kampanye akbar PDIP ini bertajuk 'Hajatan Rakyat Yogyakarta' di Alun-alun Wates, Kabupaten Kulon Progo, DIY, Minggu (28/1).
 Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Dewan Penasehat Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud ikut berorasi dalam kampanye akbar PDIP ini bertajuk 'Hajatan Rakyat Yogyakarta' di Alun-alun Wates, Kabupaten Kulon Progo, DIY, Minggu (28/1). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo hadir di kampanye akbar PDIP bertajuk 'Hajatan Rakyat Yogyakarta' di Alun-alun Wates, Kabupaten Kulon Progo, DIY, Minggu (28/1).
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan itu, Ganjar memberikan kesempatan kepada salah satu simpatisan yang hadir untuk bertanya kepadanya.
"Boleh enggak ada satu dua orang yang ingin menyampaikan apa yang diinginkan dari pemilu kali ini," kata Ganjar.
"Sekolah gratis, Pak. Sekolah gratis," kata salah seorang ibu bernama Lilik itu.
Capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo hadir di kampanye akbar PDIP ini bertajuk 'Hajatan Rakyat Yogyakarta' di Alun-alun Wates, Kabupaten Kulon Progo, DIY, Minggu (28/1). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Politikus PDIP itu pun mengapresiasi jawaban tersebut. Ibu Lilik dinilai memikirkan bagaimana masa depan anak bangsa karena yang dipikirkan adalah sekolah gratis.
"Bu, mana pilihannya: sekolah gratis apa makan gratis?" tanya Ganjar ke massa.
"Sekolah gratis," jawab massa.
Capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo hadir di kampanye akbar PDIP ini bertajuk 'Hajatan Rakyat Yogyakarta' di Alun-alun Wates, Kabupaten Kulon Progo, DIY, Minggu (28/1). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Ganjar menegaskan pendidikan menentukan masa depan anak bangsa.
"Maka sekolah gratis betul menjadi kita-kita semuanya," ujar Ganjar.
"12 tahun (pendidikan) minimal harus gratis," pungkasnya.