Ganjar Sebut SDM RI Masih Buruk: Pendidikan dan Layanan Kesehatan Sulit

13 Januari 2024 17:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo saat menghadiri acara pertemuan dengan TPD, Caleg Partai Koalisi dan Relawan di Gedung Internatio, Kecamatan Krembangan, Surabaya, Sabtu (13/1/1024). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo saat menghadiri acara pertemuan dengan TPD, Caleg Partai Koalisi dan Relawan di Gedung Internatio, Kecamatan Krembangan, Surabaya, Sabtu (13/1/1024). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan
ADVERTISEMENT
Capres nomor urut 03, Ganjar Pranowo, menyampaikan program-programnya terkait satu keluarga miskin satu sarjana hingga satu desa satu fasilitas kesehatan (faskes).
ADVERTISEMENT
Hal itu ia ungkapkan di acara di acara pertemuan dengan TPD, Caleg Partai Koalisi dan Relawan di Gedung Internatio, Kecamatan Krembangan, Surabaya, Sabtu (13/1).
"Kenapa Ganjar-Mahfud punya program 1 keluarga miskin 1 sarjana? Karena kami merasakan itu. Betapa tidak mudahnya mendapatkan akses pendidikan. Jadi itu yang kita tolong. Kenapa kami ingin membangun 1 desa 1 faskes? Karena kami ingin melihat ibu-ibu melahirkan tanpa kesulitan mendapatkan pelayanan yang baik," ujar Ganjar.
Pemeriksaan gejala stunting pada anak. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Ganjar mengungkapkan bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia saat ini masih buruk. Sehingga, ia akan membuat program perbaikan SDM apabila terpilih menjadi presiden di Pilpres 2024.
"Bahkan ibunya meninggal mohon maaf, bayinya mohon maaf, indeks masih kita hadapi kemudian turun dan SDM buruk. Kita tidak bisa menyiapkan SDM yang baik dan layanan kesehatan. Ketika kemudian kita berbicara soal stunting, siapa yang menyiapkan ibu hamil. Siapa yang akan menyiapkan mereka lahir anaknya sehat, tidak stunting, tapi mendapatkan akses pendidikan dan akan timbul menjadi SDM yang pintar," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Ganjar menyampaikan, pihaknya telah menyiapkan program-program tersebut dengan matang dan campur tangan anak muda.
"Jadi program yang kita siapkan betul-betul kita ukur. Ada anak muda yang banyak sekali membantu kami untuk menggunakan teknologi yang modern," kata Ganjar.
"Begitu kami keliling Indonesia mendapatkan dukungan yang luar biasa dari bapak ibu, kami semakin percaya PDI bisa. Bukan sombong, untuk kami berani untuk mengungkapkan apa sebenarnya yang terjadi," tandasnya.