Ganjar Singgung Lulusan PTN Tak Mau Jadi Guru: Maunya Cuan di BUMN dan Swasta

17 September 2023 13:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bacapres PDIP Ganjar Pranowo di Djakarta Theatre, Kamis (31/8). Foto: Annisa Thahira Madina/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Bacapres PDIP Ganjar Pranowo di Djakarta Theatre, Kamis (31/8). Foto: Annisa Thahira Madina/kumparan
ADVERTISEMENT
Bacapres dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo, menyoroti banyaknya lulusan perguruan tinggi negeri (PTN) yang tidak mau menjadi guru.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, minat para lulusan PTN untuk menjadi pengajar semakin hari semakin menurun.
“Apakah 10 lulusan terbaik dari perguruan tinggi kita, mau jadi dosen, mau jadi guru, saya tidak yakin,” kata Ganjar di acara Forum Alumni Perguruan Tinggi di Djakarta Theatre, Minggu (17/9).
Ilustrasi Gedung Kementerian BUMN. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Ganjar menyinggung bonus demografi Indonesia yang tidak diimbangi dengan pemerataan pendidikan. Ia lantas menyebut bahwa banyak lulusan PTN yang enggan menjadi guru lantaran kesejahteraannya jauh dengan profesi lain atau instansi lainnya.
“Pasti maunya kerja di BUMN, betul enggak? Perusahaan swasta besar, betul enggak?,” ujarnya.
“Kenapa pilihannya hanya pada dua ini? Cuan, cuan, gaji besar,” sambungnya.
Ganjar mengatakan untuk menggerakkan bonus demografi ini harus didorong dengan sekolah dan guru yang baik khususnya kesejahteraannya.
Ilustrasi guru mengajar. Foto: Shutterstock
Ditemui setelah acara, Ganjar mengatakan bahwa pendidikan menjadi investasi besar untuk bonus demografi mendatang. Namun, hal tersebut bisa tercapai kalau kualitas infrastruktur dan gurunya pun baik.
ADVERTISEMENT
“Guru perlu mendapatkan perhatian yang bagus karena kita mendapatkan satu bonus demografi, itu harus kita kelola dengan baik dan investasi pendidikan kita mesti besar pada saat itu,” kata dia.
“Kalau pendapatan mereka lebih bagus, menurut saya ini bagian cara kita satu menghormati guru dan profesi ini menjadi sangat bergengsi apalagi kita harus mengejar ketertinggalan,” pungkasnya.