Ganjar Singgung Teror ke Ketua BEM UI: Ini Harus Dihentikan

12 Desember 2023 20:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Calon Presiden (Capres) nomor urut tiga Ganjar Pranowo dan Cawapres Mahfud MD saat tiba  di acara Debat Capres Perdana Pemilu 2024 di Kantor KPU, Jakarta, Selasa (12/12/2023). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Calon Presiden (Capres) nomor urut tiga Ganjar Pranowo dan Cawapres Mahfud MD saat tiba di acara Debat Capres Perdana Pemilu 2024 di Kantor KPU, Jakarta, Selasa (12/12/2023). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Capres paslon nomor 3, Ganjar Pranowo, menyampaikan visi misinya dalam debat perdana Capres-Cawapres Pemilu 2024 di KPU, Jakarta Pusat, Selasa (12/12).
ADVERTISEMENT
Salah satu yang disinggung Ganjar adalah dugaan tekanan hukum yang dilakukan oleh penguasa. Salah satunya mengenai ketua BEM UI, Melki Sedek Huang.
"Tapi Bapak Ibu, saya mendengar ketika demokrasi harus berjalan dan kita jaga bersama ada Ibu Shinta yang ketika menyampaikan pendapat harus berurusan dengan aparat keamanan, ada Melki, ketua BEM yang kemudian ibunya harus diperiksa," ujar Ganjar saat menyampaikan visi misinya.
Melki diketahui sampai harus pulang ke kampung halamannya di Pontianak, Kalimantan Barat, untuk mendampingi sang ibu. Beredar kabar bahwa ibunda Melky didatangi orang tak dikenal berpakaian seragam aparat dan membawa kamera.
Melky yang mendengar hal tersebut memutuskan untuk pulang ke Pontianak.
Ganjar menganggap intimidasi tersebut harus dihentikan. Kritikan kepada penguasa seharusnya menjadi hak asasi rakyat.
ADVERTISEMENT
"Hal seperti itu harus usai," kata Ganjar.
Ketua BEM UI Diancam Dibunuh
Ketua BEM UI Melki Sedek Huang ditemui di Yogyakarta, Rabu (29/11/2023). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Ketua BEM UI Melki Sedek Huang ramai dibicarakan setelah kritiknya ke Presiden Jokowi — menurut Melki — dipelintir. Saat itu Melki menyoroti akhir kekuasaan Jokowi dan menyinggung kata 'berdarah-darah'.
"Tahun ke depan adalah tahun ke-10 dan tahun terakhir. Mari kita lihat, apakah Presiden Jokowi ini mau mengakhiri kekuasaannya dengan baik atau dengan berdarah-darah," kata Melki dalam video di kanal YouTube Abraham Samad SPEAK UP, dikutip Senin (26/6).
Kalimat ini kemudian ramai disorot netizen. Narasinya menjadi 'Ketua BEM UI Meminta Jokowi Turun atau Berdarah-darah'.