Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo merespons keberadaan Keraton Djipang di Cepu, Blora. Ganjar mengaku sudah tahu keberadaan Keraton Djipang. Namun, dia mendapat informasi Keraton Djipang orientasinya ke pariwisata.
ADVERTISEMENT
"Itu beda dengan yang di Purworejo (Keraton Agung Sejagat). Kalau di Purworejo itu kan ngeri, kalau ndak dukung disumpahin tidak selamat, dikutuk dan sebagainya. Kalau yang di Blora tidak ancaman seperti itu. Orientasinya Pariwisata," ujar Ganjar dalam keterangannya, Kamis (16/1).
Selain itu, lanjut Ganjar, keberadaan Keraton Djipang yang sudah berdiri sejak 2014 juga tidak meresahkan masyarakat. Tidak pernah ada keributan yang terjadi di sana.
"Selama ini relatif tidak ada geger genjik (keributan) di sana. Maka nanti biar dicek oleh Kesbangpolinmas kami," ucapnya.
Untuk itu, penanganan Keraton Djipang , lanjut Ganjar akan berbeda dengan yang ada di Purworejo. Sebab di Purworejo, banyak sekali kejanggalan yang muncul dan diduga melakukan aksi penipuan dan merugikan ekonomi masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Beda penanganannya, biar nanti didalami Kesbang," tambahnya.
Ganjar meminta masyarakat untuk tidak sembarangan mendirikan kerajaan atau keraton. Ia mewajibkan seluruh masyarakat yang ingin mendirikan kerajaan untuk melapor.
"Barang siapa mau mendirikan kerajaan atau ada kerajaan masa lalu, lapor ke kami. Tolong kami diajak bicara agar kami mengerti dan tidak menimbulkan kegaduhan," terangnya.
Setelah Purworejo, kini warga Blora juga tengah geger dengan keberadaan kerajaan baru. Namanya adalah Keraton Djipang. Kerajaan ini terletak di Kecamatan Cepu.
Kemunculan kerajaan baru itu kemudian terendus kepolisian. Kapolres Blora AKBP Antonius Anang saat dikonfirmasi mengaku belum lihat langsung Keraton Djipang tersebut. Namun, dia akan memantau pergerakannya.
"Sampai saat ini saya belum melihat itu. Tapi nanti saya akan cek terlebih dahulu. Sampai saat ini tidak ada (pergerakan yang merugikan), aman," jelasnya saat dikonfirmasi, Kamis (16/1).
ADVERTISEMENT