Ganjar soal Ketua KPU dkk Langgar Etik: Apa yang Bisa Kita Banggakan ke Rakyat?

5 Februari 2024 16:12 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo mengunjungi pengelolaan sampah di Bekasi, Jawa Barat, Senin (5/2/2024). Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo mengunjungi pengelolaan sampah di Bekasi, Jawa Barat, Senin (5/2/2024). Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan
ADVERTISEMENT
Capres 03, Ganjar Pranowo, menanggapi keputusan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) RI yang memutuskan Ketua KPU Hasyim Asyari dkk melanggar kode etik.
ADVERTISEMENT
Ganjar mengatakan, keputusan DKPP bisa menjadi pembelajaran seluruh pihak untuk menjaga etika.
"Ya, saya sudah membaca tadi agak terkejut juga, kita melihat DKPP keputusan yang menyampaikan bahwa dia melanggar etika. Saya belum tahu apa kemudian hukuman yang diberikan soal etika ini," kata Ganjar di Bekasi, Jawa Barat, Senin (5/2).
"Maka mudah-mudahan menjadi pembelajaran bagi kita semua," tambah dia.
Dia menuturkan di Pilpres 2024, pimpinan Mahkamah Konstitusi (MK) dan KPU dinyatakan melanggar etika. Ganjar pun mempertanyakan apa yang bisa dibanggakan dalam proses demokrasi yang ada.
"Maka dalam closing statement saya tadi malam ya demokrasi mesti melaksanakan dengan baik-baik, tidak boleh ada yang mengangkangi demokrasi, prosesnya berjalan dengan baik. Dan lihat lah kalau MK-nya juga kena problem etika, terus kemudian KPU-nya kena etika, apa yang kemudian bisa kita banggakan pada rakyat dari proses demokrasi ini?" ucap dia.
Capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo menyampaikan gagasannya saat Debat Kelima Pilpres 2024 di Jakarta Convention Centre (JCC), Jakarta, Minggu (4/2/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Karena itu, kata dia, wajar jika banyak elemen masyarakat yang menyatakan keprihatinan bagi pelaksanaan demokrasi di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Maka wajar kalau kemudian para ilmuwan ada di kampus menyatakan keprihatinannya. Tokoh agama, tokoh masyarakat ya civil society juga bicara soal itu," katanya.
Eks Gubernur Jateng itu menambahkan 2 pelanggaran etika dari MK dan KPU menjadi peringatan yang perlu diperhatikan. Dia menuturkan perlu ada perbaikan agar masyarakat tetap percaya dengan negara.
"Maka ini alert untuk demokrasi kita, hati-hati yah peluit sudah ditiupkan oleh rakyat. Kalau kita tidak bisa memperbaiki hari ini, maka selebihnya kepercayaan itu akan hilang. Maka saya sampaikan cukup keras dalam closing statement saya," tandasnya.
Ketua KPU Hasyim Asy'ari memberikan keterangan pers soal surat suara pilpres 2024 yang sudah diterima WNI Taipei, di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Selasa (26/12/2023). Foto: Haya Syahira/kumparan

Respons Hasyim

Sementara Hasyim sudah menanggapi terkait putusan DKPP ini. Ia menyebut, sudah menjadi risiko KPU sebagai penyelenggara Pemilu.
"Konstruksi di UU Pemilu itu KPU itu posisinya selalu sebagai "ter" ya, terlapor, termohon, tergugat, dan teradu. Nah, kalau di DKPP itu sebagai teradu. Nah, karena saya sebagai teradu, maka saya mengikuti proses-proses persidangan di DKPP," kata Hasyim usai RDP dengan Komisi II DPR di Senayan, Jakarta, Senin (5/2).
ADVERTISEMENT
"Ketika ada sidang diberikan kesempatan untuk memberikan jawaban, keterangan, alat bukti, argumentasi sudah kami sampaikan," sambungnya.
Hasyim mematuhi semua putusan DKPP. Tugasnya hanya memberikan penjelasan dari apa yang ditanyakan.